Restorasidaily | KARO
Meskipun hari anak nasional (HAN) telah lewat, yang diperingati setiap tanggal 23 Juli. Pemkab Karo masih juga menggelar hari jadi anak nasional ini di Taman Mejuah-juah Berastagi, Rabu (13/11/2019) yang dibuka Wakil Bupati Karo Cory Sebayang.
Tampak, Hari Anak Nasional kali ini mengambil thema ‘Wujudkan Pengasuhan Yang Berkualitas dan Berbasis Hak Anak Yang Dimulai dari Keluarga dan dirangkai dengan pelantikan pengurus Forum Anak Nasional Kabupaten Karo 2019 – 2022 oleh Wabup. Sekaligus juga ditandai dengan penandatanganan Deklarasi Sekolah Ramah Anak Kabupaten Karo disaksikan para undangan.
Kadis PPPA Karo dr. Hartawati Br Tarigan selaku panitia menyampaikan, tujuan peringatan HAN digelar adalah untuk meningkatkan kepedulian dan mengajak seluruh komponen bangsa, baik orang tua, keluarga, masyarakat, dunia usaha dan pemerintah. Agar wajib melaksanakan kewajiban dan tanggung jawab sebagaimana yang ditetapkan pada UU No. 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak”, ucapnya.
Dikesempatan itu juga, Wakil Bupati Karo Cory Sebayang dalam sambutannya mengatakan peringatan Hari Anak Nasional (HAN) ini, diperingati setiap tahunnya sebagai upaya menjamin pemenuhan hak anak atas hak hidup, tumbuh kembang dan berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan.
“Ini merupakan momentum yang penting untuk menggugah keramahan dan kepedulian terhadap anak agar bisa menjadi pewaris bangsa yang berkualitas”, ujarnya.
Lebih lanjut diokatakannya, anak merupakan aset bangsa yang menjadi harapan bagi majunya sebuah negara dimasa mendatang. Sehingga seluruh komponen masyarakat berkewajiban untuk menyiapkan anak yang baik, cerdas, ceria, sehat dan memiliki karakter sesuai dengan nilai nilai budaya bangsa.
“Saya berharap peringatan HAN ini mempunyai gaung yang luas dan daya ungkit yang tinggi untuk meningkatkan komitmen kita dalam rangka pemenuhan hak dan perlindungan anak di Kabupaten Karo”, ungkapnya.
Semenntara itu, Ketua TP PKK Karo Ny. Sariati Sitompul mengatakan, literasi membaca buku harus digiatkan karena sangat bermanfaat bagi orang tua dan para pendidik untuk mengeksplorkan kepada anak, khususnya PAUD.
“Oleh karena itu, mari kita bersama-sama menciptakan sekolah ramah anak”, pintanya.(Anita)
Advertisement. Scroll to continue reading.
