Restorasidaily | KARO
Hanya gara-gara film ‘Sang Prawira’, Bupati Karo Terkelin Brahmana dipanggil Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol. Drs. Agus
Andrianto. Entah apa yang menjadi penyebabnya, sehingga bupati harus sesegera mungkin berangkat ke Medan. Sehingga menjadi pertanyaan beberapa kepala dinas termasuk Kepala Bappeda Pemkab Karo, Nasib Sianturi.
Mereka berdua dipanggil Kapoldasu melalui Karo SDM Poldasu, Kombes Pol. IK Suardana. Bupati karo Terkelin Brahmana didampingi kepala Bappeda Ir Nasib Sianturi, Msi dipanggil oleh kepolisian Daerah Sumatera Utara melalui Karo SDM Polda Sumut, Kombes Pol Drs. IK. Suardana, Rabu (27/11/2019).
Tapi jangan berpikiran negatif dulu, rupanya dipanggilnya bupati, hanya gara-gara film ‘Sang Prawira’ yang akan tayang perdana di bioskop-bioskop seluruh Indonesia. Apalagi adanya keterlibatan Bupati Karo dalam film tersebut, yang ikut berperan dan berakting dibeberapa bagian pembuatan film.
“Sayang kalau film ini tidak ditonton. Karena dalam proses pembuatannya, banyak sekali yang saya rasakan. Sempat letih dan nyaris bosan, adegan yang diperankan saya sebagai pedagang buah dan dilakukan secara berulang-ulang yang memakan waktu hingga berjam-jam”, ujar Terkelin Brahmana disela-sela rehat sejenak di studio 21 Bioskop Center Point’, Medan.
Dikatakan Terkelin, Ia bersama Kapoldasu Irjen Pol. Drs. Agus Andrianto, Brigjend TNI Untung Budiharto dan Kapolres Tanah Karo AKBP Benny Remus Hutajulu SIK diundang untuk nonton bareng (Nobar) film ‘Sang Prawira’.
“Tadi, kami semua sama-sama menonton film yang berdurasi 2 jam tersebut. Ada manfaatnya, dimana secara global dan utuh jika dimaknai, ada ajakan untuk mengedukasi dan memotivasi para pemuda dan pemudi menjauhi Narkoba dan rajin bersekolah”, ceritanya.
Selain itu, kata Terkelin, untuk meyakinkan agar masyarakat dalam meraih cita-cita seperti yang diperankan Horas, putra dari Danau Toba yang tergolong masyarakat miskin. Tanpa ada rasa sulit dan menakutkan serta ada kemauan, bisa jebol menjadi Taruna Akpol.
“Kesuksesannya itu hanya membutuhkan semangat, kemampuan dan berlatih, sehingga berhasil dengan tidak melihat latar belakangnya”, kata Terkelin.
Untuk itu, khusus masyarakat Karo, bila ada waktu silahkan menonton film yang dibuat produser Ponti Gea guna memotivasi perkembangan putra-putrinya. Ajaklah kerabat, sanak keluarga dan teman agar bisa memberikan inspirasi dan ide.
“Apalagi lokasi pembuatan film ini juga ada mempromosikan Bumi Turang yaitu pajak buah di Berastagi”, paparnya.
Sementara produser, Ponti Gea mengatakan awalnya Ia agak kaku dalam proses pembuatan film. Sebab hampir rata-rata pemerannya para pejabat dan kepala daerah. Namun, semuanya dapat dikendalikan dan selesai sesuai rencana.
“Film ini merupakan film produk anak bangsa, semoga kedepannya, masyarakat Indonesia yang ingin menonton akan kita berikan promosi besar-besaran. Mungkin besok atau lusa akan ditayangkan di Indosiar dan SCTV. Bahkan, bisa juga diputar melalui layar tancap,”ujarnya mengakhiri. (Anita)
Advertisement. Scroll to continue reading.
