Restorasidaily | KARO
Meskipun baru kali ini terdengar, Jumat (06/11/2019), di rumah sakit plat merah di Kabanjahe, Kabupaten Karo menggelar aksi donor darah, kegiatan dapat berlangsung baik dan lancar.
Pasalnya, kegiatan ‘ecek-ecek’ itu dilaksanakan, dikarenakan adanya kehadiran tim surveior akreditasi, Liberta Lumbantoruan, S.Kep, M.Kep dari Kementerian Kesehatan untuk melakukan penilaian UTD dan pelayanan program lainnya.
Disela-sela kegiatan, Bupati Karo Terkelin Brahmana yang merupakan pendonor darah pertama dan diikuti pejabat dinas kesehatan, mengatakan sangat mengapresiasi program donor darah yang digelar RSUD Kabanjahe.
N”Donor darah secara teratur, dapat mengurai kekentalan darah yang merupakan salah satu faktor beresiko terkena penyakit jantung dan stroke”, ujarnya didampingi Kadis Kesehatan drg. Irna Safrina Meliala, Dirut RSU dr. Arjuna Bangun dan Kepala Seksi (Kasi) Keperawatan Irma Depari.
Disamping itu, donor darah juga dapat menjaga kesehatan jantung dan sirkulasi darah. Begitu juga dapat meningkatkan produksi sel darah merah, memperpanjang usia dan dapat mendeteksi penyakit.
Menurutnya lagi, donor darah adalah bagian dari menjaga kesehatan diri. Bahkan dirinya secara teratur sering melakukan donor darah setiap 6 bulan sekali demi kesehatan.
Terkelin berharap, kegiatan donor darah bisa dilakukan secara berkelanjutan dan kemudian masyarakat ikut diajak secara rutin. “Usahakan masyarakat juga turut diajak secara berkala guna menjaga kebugaran tubuh. Mencegah sakit lebih baik dari pada mengobati,”imbuhnya.
ÑIa berpesan, jika darahnya yang sudah didonorkan dapat disalurkan kepada pasien sesuai dengan golongan darahnya. “ini juga merupakan bagian dari bentuk kemanusiaan”, sebutnya.
Sementara, Kadis Kesehatan juga mengapresiasi sikap peduli bupati yang menyumbangkan darahnya. Ia mengaku kegiatan donor darah tersebut merupakan program dinasnya.
“Donor darah ini bagian dari edukasi kepada masyarakat tentang bagaimana menerapkan pola hidup sehat. Sebab donor darah secara rutin dan berkala berdampak meningkatnya daya tahan tubuh”, paparnya.
Namun begitu, ia menyebut saat Bupati mendonorkan darahnya terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan seperti cek tensi tekanan darah. “Hasil dari tekanan darah bupati tadi 120/80 mmHg dan layak diambil darahnya.
Di kesempatan itu, Direktur RSUD Kabanjahe membenarkan jika bupati turut juga melakukan peninjauan disejumlah ruangan, sekaligus menyempatkan diri mendonorkan darah sebanyak 300 ml.
“Bukan pertama kali bupati mendonorkan darahnya, namun sudah berulangkali. Bahkan jadwalnyapun diingatnya setiap 6-7 bulan dan Bupati yang datang sendiri ke sini”, ltanya. (Anita)