Restorasidaily | KARO
Setelah sebelumnya warga Kota Kabanjahe dan Berastagi minta Pemkab Karo kembalikan fungsi trotoar. Kali ini sejumlah warga mengkritik keberadaan taman kota yang tidak terurus.
Menurut warga, meski tak punya taman bagus, paling tidak kondisi tamannya harus terawat. Seperti yang terlihat disejumlah taman jalan ditengah kota, banyak yang kondisinya malah kumuh. Bukannya jadi penambah faktor estetik, justru memberi kesan suram.
“Kalau rapi, bagus, tanamannya ditata, diperbanyak bunga-bungaan, mungkin nggak ada yang bakal iseng. Ini kusam begitu, jadi malah dicoret-coret”, ujar Claudia Iriani (20), warga Jalan Kapten Pala Bangun, Kabanjahe, Jumat (13/12/2019).
Mahasiswi salah satu perguruan tinggi itu berharap, pemerintah lebih memperhatikan faktor estetika kota. Yang herannya, kota kecil seperti Kabanjahe, masa tamannya saja tidak terurus. Harusnya taman-taman seperti taman kota di Jalan Veteran yang merupakan jalur khusus inti kota di perbanyak sekaligus sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH).
Kondisinya benar-benar terabaikan, begitu juga dengan air mancurnya yang tidak berfungsi. Parahnya lagi lokasi, tugu malah penuh dengan tumpukan sampah “Kalau di daerah lain taman di bundaran begini sudah ditata bagus dan dipasang lampu-lampu berwarna. Mungkin dinas yang berwenang bukan orang yang menjiwai seni keindahan”, ledeknya.
Hal serupa juga dikatakan Antoni (43) warga Kabanjahe, taman kota perlu diperbanyak sebagai sarana olahraga dan taman rekreasi. Contohnya lahan tidur yang berada di belakang komplek kantor Dinas Kesehatan persisnya didepan kantor KPU Kabupaten Karo perlu dijadikan Ruang Terbuka Hijau dilengkapi fasilitas lampu penerangan mercury, trak joging, restock, lapangan bola voly, basket dan fasilitas olahraga lainnya.
“Daripada lahan itu kosong dan sudah ditumbuhi semak belukar karena tidak terurus. Lebih baik di manfaatkan menjadi taman dan tempat berolahraga sekaligus menjadi tempat rekreasi bagi warga kota Kabanjahe yang kadang sumpek karena rutinitas”, sebutnya.
Untuk mereduksi atau bahkan mengeliminasi rasa stres dan sumpek tersebut, salah satu solusinya adalah memperbanyak minimal memperbaiki taman kota atau Ruang Terbuka Hijau (RTH).
“Dengan semakin bertambahnya sarana taman di Kota Kabanjahe akan semakin segar dan teduh, apalagi kota ini sebagai lintasan sejumlah kabupaten dan antar provinsi. Taman merepresentasikan keinginan masyarakat urban untuk berinteraksi dengan alam. Pada lingkungan kota, taman mempunyai efek rekreatif di tengah kesibukan masyarakat kota”, katanya.
Antoni juga meminta agar Bupati Karo dapat menempatkan orang yang berjiwa seni dan memahami tentang pertamanan yang ditempatkan mengurus estetika kota.
“Taman kota memiliki banyak fungsi, selain untuk estetika kota, tempat bersantai sekaligus rekreasi, tempat berkumpul dan diskusi dengan mengedepankan kearifan lokal setempat”, saran Antoni.
Pantauan wartawan, taman jalan yang kurang terawat diantaranya taman di persimpangan Jalan Kapten Pala Bangun dengan Jalan Padang Mas II, taman jalan di persimpangan Mariam Ginting dengan Jalan Kapten Selamat Ketaren, Taman Air Mancur di pusat kota, taman kota depan kantor KPU Karo terlihat terbengkalai serta taman jalan Rakoetta Brahmana maupun taman jalan Mariam Ginting seputaran Kantor Telkom Kabanjahe. (Anita)
Keterangan Fhoto :
Taman jalan di persimpangan Jalan Kapten Pala Bangun dengan Jalan Padang Mas terlihat kering, kumuh dan kusam.