Restorasidaily | SIMALUNGUN, SUMATERA UTARA
Beberapa hari pasca Kejaksaan Negeri Pematangsiantar, menghentikan kasus perkara pemandian jenazah Covid-19 berjenis kelamin perempuan oleh sejumlah tenaga kesehatan (nakes) laki-laki, saksi pelapor, Fauzi Munte, dikabarkan “menghilang”.
Minggu (28/2/2021) sekira pukul 10.00, wartawan Restorasidaily.com mendatangi rumah kontrakan Fauzi Munte di Jalan Sumatera, Parluasan Barat, Kelurahan Serbelawan, Kecamatan Dolok Batunanggar, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara. Ternyata, sudah 3 hari ini suami dari Almarhumah Zakiah (50), bersama anaknya, tidak ada di rumah kontrakannya
“kurang tahu dimana bapak itu. Sudah dua-tiga hari ini gak kelihatan, Pak. Biasanya kalau pergi, selalu menyapa. Bapak itu tinggal berdua sama anaknya setelah meninggal istrinya. Bapak itu termasuk orang baru di sini Pak”, ucap seorang warga yang tak bersedia menyebutkan namanya.
Wartawan media ini kemudian menghubungi Kepala Lingkungan Parluasan Barat, Mudabir Rambe. Dirinya tidak mengetahui keberadaan Fauzi Munte. Namun beberapa hari sebelumnya, dirinya dihubungi oknum Kepala Lingkungan lain, bahwa ada beberapa orang yang menemui Fauzi Munte di rumahnya.
“saya gak tahu dimana bapak itu. Cuman kemarin itu saya diberitahu teman Kepling lain, ada yang menemui bapak itu. Tapi karena saya buru-buru mau ke Medan, saya gak begitu menindaklanjutinya Pak”, sebutnya melalui sambungan telepon seluler.
Sementara, Penasehat Hukum pelapor, Evi Risa Junita SH, dari LBH Amanah Haq mengaku telah hilang kontak dengan saksi pelapor, Fauzi Munte, sejak penandatangan surat kuasa memprapradilkan Kejaksaan Negeri Pematangsiantar, Rabu malam (24/2/2021). Pihaknya juga sudah mengutus Tim untuk menemui Fauzi Munte di rumahnya, namun tidak ditemukan keberadaannya.
“Kontak ataupun komunikasi kami terakhir itu setelah beliau menandatangani surat kuasa untuk prapid, Rabu malam kemarin. Setelah itu kami tidak bisa menghubungi beliau lagi. Tim kan sudah ada yang investigasi ke sana (rumah Fauzi Munte,red), sampai saat ini kami belum mendapatkan informasi dimana keberadaan beliau. Kami masih terus menggali informasi pastinya. Untuk sementara ini kami tidak mau men-share informasi yang belum akurat ataupun menduga-duga yang lain. Kita lihatlah ke depannya Pak”, kata Evi Risa Junita SH saat dikonfirmasi.
Di lain kesempatan, wartawan memperoleh informasi bahwasanya beberapa hari lalu, sejumlah pejabat dari Kementerian Agama Republik Indonesia di Jakarta, Kemenag Provinsi Sumatera Utara, Kemenag Kabupaten Simalungun dan Kemenag Kota Pematangsiantar, mendatangi rumah kontrakan Fauzi Munte.
Untuk memastikan kedatangan Tim Kemenag RI tersebut, wartawan mencoba meminta keterangan dari Kabid Pakis Kemenag Provinsi Sumatera Utara, Mukhsin Batubara. Namun dirinya agak berbelit dimana awalnya mengakui kedatangan Sekretaris Kementerian Agama RI, H Nizar SAg, namun akhirnya mengaku tidak mengetahui perihal kedatangan tim ke rumah Fauzi Munte tersebut.
“saya kebetulan sebentar saja nya waktu itu. Kawan-kawan yang berangkat deluan. Pak Sekjen yang kemarin itu, Pak Nizar. Gak..gak…Pak Sekretaris gak ada ke sana. Sebelumnya nya itu. Saya gak ada ke Serbelawan Pak. Saya gak tahu siapa yang ke Serbelawan. Saya hanya ke Siantar aja semalam itu. Ada undangan seorang Kepala Seksi di Kemenag Pematangsiantar”, ungkapnya dengan nada sedikit kebingungan.
“saya tidak tahu itu. Saya pun tak ikut rombongan
Setelah adanya dugaan pertemuan antara pejabat Kementerian Agama RI dengan Fauzi Munte, keberadaan pelapor kasus memandikan jenazah perempuan suspek Covid 19 oleh 4 tenaga kesehatan berjenis kelamin laki-laki di RSUD Djasamen Saragih Pematangsiantar, itu “menghilang”, tak diketahui dimana keberadaannya.(Silok)