Restoraaidaily | SIMALUNGUN, SUMATERA UTARA
Acara penyambutan kunjungan kerja Menteri Investasi, juga sekaligus Kepala Badan Koordianasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera, Jumat (30/4/2021) sekira pukul 12.30 WIB, pantas disebut tidak menghormati Umat Islam.
Ternyata, oleh panitia pelaksana yakni Manajemen KEK Sei Mangkei, acara penyambutan kunker Bahlil Lahadalia memang “sengaja” dilakukan bersamaan dengan waktu pelaksanaan Ibadah Sholat Jumat. Itu dilakukan karena adanya kekhawatiran terhadap sempitnya waktu kegiatan lain yang akan dihadiri Bahlil Lahadalia di Kota Medan pada sore harinya di hari yang sama.
Direktur KEK Sei Mangkei, Wahyudi Syahrul Ramadhani mengatakan, sesuai jadwal semula, agenda pertama Menteri Investasi Bahlil Lahadalia melaksanakan Sholat Jumat berjamaah di KEK Sei Mangkei. Tetapi dikarenakan waktunya pendek akibat kedatangan Bahlil Lahadalia terlambat, maka agendanya disesuaikan. Oleh pihak protokol Menteri Investasi, sebut Wahyudi Syahrul Ramadhani, mempersilahkan bagi yang beragama Islam untuk melaksanakan ibadah Sholat Jumat di Masjid.
Disinggung, apakah pelaksanaan acara penyambutan kunker Menteri Investasi Bahlil Lahadalia yang tiba di KEK Sei Mangkei tepat pukul 12.30 yang mana bersamaan (waktu) pelaksanaan Sholat Jumat. Wahyudi Syahrul Ramadhani beralasan bahwa protokol dari Menteri Investasi ketat karena khawatir jadwal Bahlil Lahadalia untuk menghadiri kegiatan lain di Kota Medan pada sore hari, menjadi terganggu.
“Iya…setengah satu Pak Menteri tiba. Jadi memang, protokol nya tadi ketat, Pak. Jadwalnya terganggu, memang yang di Medan nanti ikut tertunda, Pak”, sebut Wahyudi Syahrul Ramadhani saat dikonfirmasi, Sabtu (1/5/2021).
Ditanya, apakah pihak Manajemen KEK Sei Mangkei selaku penyelenggara, lebih mengutamakan acara penyambutan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dibandingkan menghormati waktu pelaksanaan Sholat Jumat bagi Umat Islam. Mantan Direktur PT Kawasan Industri Nusantara, itu menampik tudingan tersebut dengan mengatakan bahwa yang ikut menyambut kedatangan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia adalah yang beragama Non Muslim. Padahal, di saat itu ada sejumlah pejabat yang beragama Islam seperti Wakil Bupati Simalungun, Zonny Waldi SSos.
“Yang lain yang Muslim silahkan Sholat. Itu kan yang datang ikut menyambut Pak Menteri, kan yang Non Muslim. Cuma mohon maaf Pak, itu kan pilihan masing-masing. Jadi gak perlu dipermasalahkan”, ucapnya.
Dicerca dengan pertanyaan, apakah Manajemen KEK Sei selaku panitia, tidak menghormati pelaksanaan ibadah Sholat Jumat bagi Umat Islam. Pria penyandang gelar akademik sebagai Magister Manajemen Teknik Bidang Manajemen Industri-ITS Surabaya, itu menuturkan bahwa acara penyambutan kunker Menteri Investasi Bahlil Lahadalia sudah melalui pertimbangan pihak protokol dari Kementerian Investasi yang mengaturnya. Manajemen KEK Sei Mangkei, kata Wahyudi Syahrul Ramadhani, hanya mengikuti jadwal yang diatur oleh protokol dari Kementerian Investasi.
“Cuman gini Pak, itu kan bukan sesuatu yang urgent. Karena kunjungan Pak Menteri kan untuk kepentingan bersama agar KEK Sei Mangkei Simalungun berkembang, Pak”, pungkasnya mengakhiri.(Silok)