Restorasidaily | SIMALUNGUN, SUMATERA UTARA
PT Jeshurun Pison Gihon, kontraktor pelaksana yang mengerjakan proyek peningkatan jalan Haranggaol hingga Simpang Salbe, tidak saja dituding bekerja tidak profesional lantaran adanya dugaan kwalitas konstruksi yang tidak sesuai petunjuk teknis (Rencana Anggaran Biaya). Perusahaan konstruksi yang memenangkan tender senilai Rp14,2 miliar, beralamat di Jalan Sembada II Nomor 19 Medan Selayang, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara, itu ternyata juga menggunakan solar subsidi untuk seluruh alat beratnya.
Bahkan untuk melancarkan aksi penggunaan solar subsidi, PT Jeshurun Pison Gihon (Kota Medan) memakai jasa oknum polisi yang bertugas di Polres Simalungun untuk mengawal dan mengawasi pekerjaan proyek tersebut.
Rabu (13/10/2021), wartawan Restorasidaily.com memergoki seorang operator alat berat (Grader) sedang melakukan pengisian BBM jenis solar ke dalam tangki minyak grader yang terparkir di lokasi proyek. BBM jenis solar itu diduga solar subsidi yang dimasukkan di dalam sebuah jeriken plastik.
“iya. Saya gak tahu, dikasih dari sana kok. Di sini dikasih pake jeriken”, ucap operator alat berat (Grader) yang enggan sebutkan nama.
Perwakilan PT Jeshurun Pison Gihon (Kota Medan), Reinaldo yang dihubungi melalui telepon seluler mengaku telah ditelepon bagian logistik di lokasi proyek bahwa persediaan solar untuk alat berat telah menipis (hampir habis). Setiap bulan, pihaknya membeli BBM jenis solar industri.
Namun ketika diminta untuk memperlihatkan bukti pembelian BBM jenis Solar Industri, Reinaldo tak mampu memperlihatkannya dengan alasan semua bukti berada di tangan seseorang yang merupakan kepercayaan PT Jeshurun Pison Gihon.
“kemarin pihak logistik memang bilang stok minyak menipis. Minyak sudah mau habis. Kami biasanya pakai solar industri. Cuman gak tahu orang logistiknya kemarin itu pakai minyak apa Pak. Karena biasanya kita beli dari industri Pak”, katanya.
Beberapa jam kemudian, seseorang mengaku bernama Jan Sinaga, bertugas di Satuan Intelkam Polres Simalungun menghubungi wartawan Restorasidaily.com.
Saat bertemu, Jan Sinaga membenarkan pihaknya membeli BBM jenis solar eceran menggunakan jeriken. Hal itu dilakukan dengan alasan persediaan solar untuk alat berat telah habis.
“punya saudara kita proyek itu bang. Saya diminta bantuan untuk mengawasi. Di Siantar yang ada Dexlite, di sana gak ada bang. Kalau tadi pas habis, belilah di eceran tadi. Kita sesama mitra bang”, pungkasnya.(Silok)