Restorasidaily | Simalungun, SUMATERA UTARA
Kinerja Manajer Unit Kebun Marihat, Feri Nasution dalam mengawasi pekerjaan peremajaan sawit (replanting) yang dilakukan beberapa perusahaan vendor, dianggap sangat minim.
Hal itu dikarenakan banyaknya batang pohon sawit yang telah ditumbangkan, tidak ditindaklanjuti sesuai standar teknis replanting yang berlaku di Perkebunan Nusantara.
Pantauan wartawan Restorasidaily.com, Senin (27/3/2023) di Afdeling I Blok 99 B Unit Kebun Marihat, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara. Terdapat puluhan atau bahkan ratusan batang pohon sawit tergeletak di atas lahan setelah dilakukan penumbangan. Selain batang pohon sawit itu tidak dilakukan pencincangan (chipping), terlihat pula ada yang ditanam dengan tanah hasil kerukan parit di pinggir lahan milik Unit Kebun Marihat.
Seorang masyarakat yang juga mengaku pensiunan karyawan Kebun Marihat, A Panggabean mengaku sangat kecewa dengan pengerjaan replanting yang dilakukan perusahaan vendor. Dia menduga, itu tidak sesuai spek teknis (standar teknis) pengerjaan replanting yang berlaku di Perkebunan Nusantara.
“sewaktu zaman saya masih aktif, tidak seperti ini. Sekarang, dana replanting semakin banyak, tetapi kenapa pengerjaannya seperti ini. Lihatlah, batang pohon sawit cuma diketak bahkan ditanam dengan tanah saja”, sebutnya..
Untuk Afdeling I Unit Kebun Marihat, melaksanakan replanting seluas 153 hektar. Pengerjaan replanting dilakukan perusahaan vendor asal Kota Medan berinisial HS. Dalam pengerjaan replanting, HS tidak langsung menanganinya namun mempercayakannya kepada seseorang bernama Rudi.
Namun sangat disayangkan, hasil kerja perusahaan vendor milik HS terkesan sangat minim pengawasan Manajer Kebun Marihat Feri Nasution dan Asisten afdeling I Poltak Purba . Mungkin dikarenakan dugaan memiliki koneksi yang sangat kuat di Kantor Direksi PTPN IV, perusahaan vendor itu tidak akan menerima teguran atau bahkan sanksi dari Feri Nasution.
Hingga berita ini diterbitkan, Manajer Kebun Marihat, Feri Nasution, enggan menanggapi banyaknya batang pohon sawit yang berserakan di lahan replanting.(Silok)
