Restorasidaily.com | TAPANULI TENGAH
Pencarian kapal nelayan KM Mega Top III berawak 29 orang yang hilang di laut, perairan Nangroe Aceh Darussalam, menggunakan pesawat CN 235 Patroli Maritim milik TNI AL, juga masih dinyatakan nihil.
“Sementara masih nihil,” kata Kapten Pilot pesawat CN 235, Mayor Saputro kepada awak media di Apron Bandara DR FL Tobing, Pinangsori, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Selasa (6/2/2018).
Mayor Saputro menjelaskan, data dan kajian analisa terkait hilangnya KM Mega Top III sudah ia terima sebagai referensi pencarian. Ia juga menjelaskan penyisiran yang dilakukan menggunakan CN 235 dibantu dengan teknologi radar yang tinggi.
“Ini pesawat bagus melakukan patroli, SAR yang dilakukan termasuk kapal-kapal ikan yang melanggar perairan kita,” terangnya.
Kendati Mayor Saputro tak menjawab pasti sampai kapan pencarian akan dilakukan. Ia mengatakan, dirinya dan pesawat tersebut akan terus disiagakan jika diperoleh informasi terbaru.
“Kami akan standby di Medan, dan ini akan menyapu lagi, lebih ke barat lagi, jadi ini kami ke Simeuleu dan ke Medan, dan kami besok akan standby lebih lanjut, kami akan melakukan patroli,” ucap Saputro.
Sebelumnya Danlanal Sibolga Letkol Laut (P) Sri Rakhmadi M mengatakan, keputusan menerjunkan pesawat CN 235 Patroli Maritim membantu upaya pencarian terhadap KM Mega Top III merupakan perintah langsung dari KASAL.
Diakuinyam keputusan tersebut diambil melalui aspirasi dan kordinasi yang berjenjang di tingkatan TNI AL.
”Informasi terkecil apapun dari kejadian KM Mega Top III direspon oleh pimpinan AL, dan diturunkanlah intel Maritim, angsung perintah KASAL, breakdown untuk melaksanakan SAR,” pungkasnya.
Dikatakan, CN 235 Patroli Maritim sebelum mendarat di Bandara Pinangsori juga telah melakukan penyisiran awal di titik kordinat awal dimana disebutkan KM Mega Top III hilang kontak. Kendati, tak ditemukan keberadaan maupun puing-puing kapal.
“Tidak ada bekas puing kapal tenggelam, di sektor di Nias geser ke arah barat simeuleu dan Aceh dan itu tidak ada sama sekali,” katanya.
Pantauan, belasan kerabat keluarga ABK KM Mega Top III juga mendatangi bandara DR FL Tobing. Para kerabat berharap pesawat tersebut dapat menemukan keberadaan kapal.
“Ya kita berharap bisa ketemulah, entah dimanapun mereka,” kata seorang ibu sembari duduk di emperan bandara.