RESTORASIDAILY.COM | PEMATANGSIANTAR – Kota Pematangsiantar sedang mengalami situasi genting akibat maraknya aksi gangster yang dilakukan oleh kelompok remaja.
Salah satu kelompok yang paling meresahkan adalah Simple Life Pematangsiantar.
Mereka tidak hanya membuat kerusakan tetapi juga menantang tawuran melalui Instagram, yang semakin membuat masyarakat tidak tenang.
Redaksi menemukan bahwa kelompok gangster ini kerap membagikan aksi mereka di akun Instagram @simplelife.pematangsiantar.
Akun mereka bersifat privat, hanya menerima pengikut baru melalui seleksi ketat.
Dalam deskripsi akun, mereka mengklaim bukan geng motor, tetapi perilaku mereka menyerupai aksi gangster di kota besar lainnya.
Anggotanya sebagian besar adalah remaja, baik yang masih bersekolah maupun yang sudah putus sekolah.
Baca Juga: 16 Akun Medsos Gangster Siantar Terdeteksi, Jadi Sarana Undangan Tawuran!
Konflik Antar Geng
Tidak hanya Simple Life, Pematangsiantar juga dihantui oleh geng lain seperti Kinning Pride dan Kinning Junior, yang bersekutu dengan Simple Life dalam kelompok Biru.
Mereka sering berkonflik dengan geng dari kelompok Merah seperti Kode Opung Family dan Lenong.
Perseteruan ini sering kali berujung pada kekerasan di jalanan dan merusak kedamaian warga.
Konvoi Senjata Tajam
Aksi mereka semakin berani dengan melakukan konvoi menggunakan sepeda motor sambil mengacungkan senjata tajam.
Video yang beredar menunjukkan mereka membawa senjata seperti klewang sepanjang satu meter, arit, dan egrek sawit yang diperpanjang dengan pipa besi.
Konvoi mereka melintasi Jalan Asahan dan Jalan Gereja, mengancam keselamatan warga setempat.
Kerusakan Akibat Aksi Geng
Gangster dari kelompok Biru ini sering kali merusak rumah warga.
Di Jalan Medan Gang Air Bersih, Kelurahan Naga Pitu, Kecamatan Siantar Martoba, rumah-rumah warga menjadi target amukan mereka.
Pada Minggu (5/5/2024) dini hari, sekelompok remaja bersenjata tajam menyerang wilayah tersebut, menghayunkan senjata dan melempari rumah warga dengan batu.
Keresahan Masyarakat
Keresahan warga di Jalan Medan Gang Air Bersih semakin memuncak.
Setiap malam, terutama malam libur, rumah mereka menjadi sasaran pelemparan batu oleh remaja bersenjata.
“Mereka ini menganggap diri mereka gangster dan berasal dari berbagai wilayah,” ungkap Setno (45), Ketua RT setempat, menjelaskan bahwa para pelaku didominasi remaja dan aksi ini terjadi setiap malam libur hingga dini hari.
Kelompok remaja ini semakin berani, tidak segan menenteng senjata tajam seperti klewang dan celurit panjang.
Semakin malam, aksi mereka semakin beringas, melempari rumah warga dengan batu.
Santoso (65), yang rumahnya sering menjadi sasaran, berharap ada tindakan tegas dari polisi.
“Kami tidak bersalah, namun rumah kami tetap jadi sasaran pelemparan,” tuturnya.
Untuk mencegah serangan susulan, warga Gang Air Bersih mengadakan ronda dan berjaga di wilayah mereka.
Mereka menutup akses jalan dengan portal seadanya untuk mencegah orang luar masuk ke kawasan tersebut.
Meskipun sudah melakukan upaya tersebut, warga tetap berharap pihak kepolisian segera mengambil tindakan tegas.
Penangkapan 3 Anggota Gangster
Dalam perkembangan terbaru, Polsek Siantar Timur mengamankan tiga remaja yang diduga terlibat dalam aksi tawuran di Jalan Ahmad Yani, Simpang Rambung Merah, pada Jumat (24/05/2024) pukul 04.00 WIB.
Kapolsek Siantar Timur, Iptu Jhon Harno Purba, menyebutkan bahwa ketiga remaja tersebut adalah DN (17), JFAS (16), dan WMFS (17).
Mereka mengaku bergabung dalam kelompok Simple Life dan berencana tawuran dengan Kode Opung Family dan Lenong.
Polisi menyita barang bukti berupa satu unit handphone merk Vivo Y15 S milik WMFS.
Ketiga remaja ini berkomunikasi melalui Instagram dengan akun Simple Life.
Mereka menggunakan kode panggilan khusus “Penyakit” untuk menggantikan kata “Polisi” dalam komunikasi mereka.
Harapan Warga
Warga Pematangsiantar berharap agar pihak kepolisian segera mengambil tindakan tegas untuk mengatasi aksi kriminal ini.
Keamanan dan ketenteraman warga menjadi prioritas utama agar tidak ada lagi yang merasa terancam oleh tindakan kriminal semacam ini.
Mereka berharap situasi di Pematangsiantar dapat segera kembali normal tanpa gangguan dari kelompok-kelompok gangster ini.
Keberadaan kelompok gangster seperti Simple Life Pematangsiantar dan sekutunya telah membuat Kota Pematangsiantar dalam kondisi darurat.
Aksi brutal mereka tidak hanya merusak properti warga, tetapi juga menimbulkan rasa tidak aman.
Diharapkan pihak kepolisian segera bertindak untuk mengembalikan keamanan dan ketertiban di kota ini.
Sementara itu, warga terus berjaga-jaga untuk melindungi diri dan lingkungan mereka dari ancaman kelompok gangster ini. (*)