Restorasidaily.com | KARO
Mendorong percepatan pembangunan di Kabupaten Karo, kondisi jalan yang baik sangat menentukan. Pelebaran dan pembangunan infrastruktur jalan di sejumlah lokasi sangat mendesak dilakukan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang juga merupakan bagian dari visi dan misi Pemkab Karo.
Demikian hal itu dikatakan Bupati Karo Terkelin Brahmana, SH didampingi Kepala Bappeda Karo, Ir Nasib Sianturi, M.Si dan Kabid Perencanaan Bappeda Ir Amal Sembiring ketika meninjau jalan Simpang Doulu Kecamatan Berastagi menuju desa Semangat Gunung Kecamatan Merdeka, Jumat siang (20/10).
Dikatakan Bupati Terkelin Brahmana, SH, Pemkab Karo sedang giat-giatnya melaksanakan pembangunan infrastruktur dan pembangunan fasilitas umum lainnya di seluruh Kabupaten Karo, baik yang sedang dan sudah dilaksanakan maupun yang masuk dalam program yang akan datang.
Bupati mengharapkan dukungan masyarakat desa Doulu dan Semangat Gunung (Raja Berneh) dalam proses pembangunan jalan tersebut nantinya. Secepatnya, kita akan mengusulkan ke Dinas Kehutanan Pemprovsu, terkait pelebaran jalan itu yang akan melewati kawasan kehutanan.
Ada ketentuan, bila dibawah 5 hektar kawasan hutan yang terkena dampak pelebaran atau pembangunan infrastruktur jalan, cukup hanya dimohonkan ke provinsi. Bila diatas 5 hektar baru diusulkan ke Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup di Jakarta.
“Nah, setelah tadi kita surfei mulai dari Simpang Doulu sampai Desa Semangat Gunung yang panjangnya hanya sekitar 5 km, kawasan hutan yang terkena dampak hanya dibawah 5 hektar, jadi cukup diusulkan ke Dinas Kehutanan Pemprovsu. Mudah-mudahan pelebaran jalan ini sudah bisa dilaksanakan tahun anggaran 2018,” ungkap Bupati Karo.
Karena tujuan dari pembangunan jalan, ditegaskan dia, adalah untuk percepatan pembangunan ekonomi masyarakat. Apalagi jalan menuju pemandian air panas alam desa Semangat Gunung merupakan salah satu objek wisata favorit di Kabupaten Karo.
Ditambahkan Bupati Terkelin Brahmana, zona pariwisata yang baik, dapat menjadi acuan bagi pilar-pilar pariwisata (pemerintah, pengusaha dan masyarakat) untuk mengambil peran dalam memajukan suatu lokasi objek wisata.
Semakin detail suatu zona pariwisata, semakin jelas arah dan peran masing-masing sektor/urusan pemerintahan dalam menyediakan layanan wisata yang menarik dan berkualitas serta di didukung dengan ketersediaan produk-produk sektoral, termasuk hadirnya view-view yang unik/spesifik.
Pelebaran jalan Simpang Doulu menuju desa Semangat Gunung memang sudah sangat mendesak. Selama ini mau kita perlebar, tapi terkendala kawasan hutan lindung disepanjang jalan. Nantinya, sepanjang jalan akan kita tata dengan fasilitas taman dan lampu penerangan jalan.
“Infrastruktur yang memadai akan membantu pemerintah dan masyarakat untuk menggenjot potensi wisata secara maksimal, karena pembangunan infrastruktur adalah kunci pengembangan pariwisata,” ujar Terkelin Brahmana.
Kepala Bappeda Kabupaten Karo, Ir Nasib Sianturi didampingi Kabid Perencanaan Ir Amal Sembiring, mengatakan kawasan hutan yang akan terkena dampak pelebaran jalan hanya dibawah 5 hektar terhitung mulai dari Simpang Doulu menuju lokasi wisata pemandian air panas alam desa Semangat Gunung sekitar 5 km.
“Selain diperlebar, rencana kita, jalan itu nantinya akan dibuat dua jalur. Sepanjang jalan akan dilengkapi dengan penerangan jalan. Pokoknya jalan menuju hot springs desa Semangat Gunung akan ditata lebih indah,” ujarnya.
Artinya, dengan infrastruktur yang semakin baik, maka akan semakin membuat betah pengunjung dan wisatawan. Apalagi kalau destinasi wisata memiliki akses yang mudah dijangkau serta menyediakan sarana dan fasilitas memadai. Ketersediaan berbagai aspek tersebut tidak hanya bertujuan untuk membuat pengunjung nyaman dan senang sekaligus menghargai estetika objek yang diunggulkan, ujar Nasib Sianturi.
Terpisah, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Karo Ir Paten Purba mengatakan jalan alternatif Simpang Desa Doulu me¬nuju Berastagi melalui Simpang tiga kaki Gu¬nung Sibayak menuju Desa Ja¬rang¬uda ke Berastagi, perbaikannya akan ditampung di APBD Karo tahun anggaran 2018.
Dia membenarkan sepanjang 7 km da¬ri sim¬pang Desa Doulu ke Sim¬pang tiga kaki Gu¬nung Sibayak menga¬lami kerusakan. Belum termasuk dari Sim¬pang Tiga kaki Gunung Siba¬yak menuju Desa Ja¬ranguda, yang melintasi wilayah Siba¬yak II berjarak sekitar 5 km juga akan diprioritaskan perbaikannya, ujarnya. (Anita)