Restorasidaily.com |PEMATANGSIANTAR
Peristiwa perampokan dan penganiayaan yang dialami Nadya, siswi kelas XII SMA Swasta Teladan, seharusnya menjadi perhatian dan kepedulian bagi pejabat Pemerintah Kota Pematangsiantar. Walikota Hefriansyah SE sudah selayaknya membuat kebijakan khusus dengan menanggung seluruh biaya perobatan Nadya, yang masih terbaring lemah di ruang opname RS Tiara, sebagai bentuk rasa kemanusiaan dan empati terhadap masyarakatnya.
Sudah tiga hari ini, Nadya terbaring lemah dengan kondisi luka yang memprihatinkan. Bahkan, dengan biaya sendiri, pihak keluarga berupaya maksimal mengobati Nadya hingga berpindah-pindah rumahsakit.
“sampai hari ini, tidak seorangpun pejabat pemko yang menjenguk. Biaya perobatan nadya, kami yang menanggungnya. Yang menjenguk ke rumahsakit, baru bu nurlela sikumbang dan istri pak hefriansyah,” ucap Watrizal Chaniago, ayah kandung Nadya, Sabtu (21/10/2017).
Peristiwa yang dialami Nadya sangat membawa cerita duka bagi pihak keluarga, karena anak ke 2 dari 4 bersaudara kandung ini merupakan sosok gadis yang periang. Namun begitupun, pihak leluarga masih bersyukur kepada Tuhan, karena Nadya masih ditemukan dalam keadaan hidup meski dengan kondisi luka yang memprihatinkan.
Sedangkan, si oknum pelaku Dirli Sahputra, hingga kini tidak kunjung ditemukan oleh aparat kepolisian Polres Pematangsiantar. Dirli Sahputra, kata Watrizal, memiliki istri dan anak yang berdomisili di derah Bosar Maligas.
“Nomor ponsel si dirli sudah kami beritahukan ke polisi. Sinyal hp nya masih aktif, tapi sampai sekarang dia belum ditangkap juga,” ungkap Watrizal Chaniago mengakhiri pembicaraan. (Silok)