Restorasidaily.com|Tebing Tinggi
Warga yang berdomisili di Lingkungan III, Kelurahan Bandar Utama, Kecamatan Tebing Tinggi, Kota Kota Tebing Tinggi mendadak heboh setelah menerima kabar pelajar SD Aji Anugerah (12) hanyut saat mandi di aliran sungai padang, Kamis (26/10 2017) malam sekira pukul 20.00 WIB.
Meski sebelumnya Aji Anugerah sudah pernah dua kali tenggelam dan berhasil diselamatkan, tidak membuat bocah yang masih duduk di kelas V SD itu takut, tetapi tetap saja nekat mandi di sungai Padang. Lalu hari Kamis (26/10 2017) sore hari sekira pukul 16.30 WIB, korban bersama tiga orang temannya Lutpi (9), Dedek (10) dan Andika (10) kembali mandi di aliran sungai padang tersebut. Posisi korban berenang sedikit ketengah sungai.
Lagi berenang Lutpi terkejut mengetahui korban sudah tidak terlihat lagi, kemudian memberitahukan kepada Dedek dan Andika. Begitupun tanpa curiga ketiganya pulang ke rumah masing-masing tanpa memberitahukan keberadaan Aji Anugerah.
Satu jam kemudian, ketiga teman korban kembali ke sungai dan menemukan hanya pakaian korban terletak di pinggir sungai. Ketiganya pun mencari keberadaan korban sembari tidak henti-hentinya memanggil nama korban.
Malam harinya sekira pukul 18.30 WIB, Aswinda (40), ibu korban mencarinya di sekitar sungai, karena korban belum pulang ke rumah. Tapi usaha itu sia-sia karena korban tidak kunjung ditemukan. Sekira pukul 20.00 wib masyarakat sekitar ikut membantu mencari korban. Mengetahui itu ketiga teman korban baru memberitahukan korban hanyut saat mandi di aliran sungai padang.
Mendengar kabar itu, orangtua korban, Samsudin Purba dan Aswinda bersama warga sekitar pun melakukan pencarian terhadap korban dengan menyisir aliran sungai padang tersebut. Tim Tagana Dinas Sosial Pemko Tebing Tinggi dan sejumlah personil Polres Tebing Tinggi juga ikut turun membantu pencarian. Namun, usaha itu masih sia-sia. Aji Anugerah merupakan anak ke tiga dari lima bersaudara kandung.
Sementara itu Samsudin Purba dan Aswinda orangtua korban belum dapat dikonfirmasi karena masih panik dan menangis. (Erwan)