Restorasidaily.com | TEBING TINGGI,
Dahsyatnya banjir kiriman yang melanda Kota Tebing Tinggi telah merendam ribuan rumah. Walhasil belasan ribu warga mengungsi ke rumah warga lain yang berada di daerah lebih tinggi.
Banjir yang melanda kota lemang itu dimulai, Sabtu (2/12/2017) dini hari yang diakibatkan meluapnya arus sungai Sei Padang dan Sei Bahilang yang melintas di Kota Tebing Tinggi sehingga tidak mampu lagi menampung debit air.
Informasi yang diperoleh, sedikitnya ada ribuan Kepala Keluarga (KK) atau belasan ribu jiwa yang tersebar di 21 Kelurahan dari 5 Kecamatan di Kota Tebing Tinggi terpaksa mengungsi karena rumah mereka terendam banjir, namun tidak sedikit juga warga yang bertahan untuk menjaga harta bendanya.
Dimana ketinggian air yang mencapai 50 cm hingga 1 meter lebih itu telah melumpuhkan aktivitas warga. Bahkan di sejumlah ruas jalan juga terjadi kemacetan hingga 3 kilometer karena tidak dapat lagi dilalui kendaraan, seperti di kawasan Jalan Iskandar Muda, Pasar Tradisional Pasar Gambir, yang berlokasi di inti kota.
Tidak itu saja di kawasan Jalan Sudirman, Jalan Sutomo dan kawasan Simpang Empat Lampu Merah juga digenangi air, mengakibatkan ratusan kenderaan yang akan menuju inti kota harus memutar arah mulai dari simpang Ramayana Jalan Sudirman ke Jalan Taman Bahagia (Kampung Keling) hingga ke Simpang Medan dan jalan Tengku Imam Banjol. Dampaknya kemacatan panjang terjadi di seputar kawasan tersebut.
Mirisnya lagi, para pasien yang sedang diopname di RS Swasta Sri Pamela, terpaksa dievakuasi dengan perahu karet ke RSUD Kumpulan Pane, akibat tingginya air yang merendam kawasan Rumahsakit itu.
Diperkirakan kondisi banjir ini diperparah karena belum dibukanya beronjong yang ada di sungai padang dari pintu air lama yang dibangun Badan Wilayah Sungai Sumut, meskipun Dam pengganti Bajayayu sudah hampir rampung sehingga menghambat jalan air sungai padang mengalir.
Hingga berita ini dikirim, pihak pemerintah setempat dipimpin langsung Wali Kota Tebingtinggi H Umar Zunaidi Hasibuan masih berada dilapangan meninjau proses evakuasi warganya ke tempat-tempat pengungsian dan memantau proses pemberian bantuan makanan kepada warga yang mengungsi. (Erwan)