Restorasidaily.com|Sibolga
Memasuki hari ke 28, pencarian kapal nelayan KM Mega Top III yang hilang di laut antara perairan Nias-Nangroe Aceh Darussalam, masih belum juga membuahkan hasil. Sejak dinyatakan hilang kontak 2 Januari 2018 sekira pukul 20.00 WIB, nasib 19 Anak Buah Kapal (ABK) tersebut pun belum diketahui, apakah masih hidup atau sudah meninggal dunia?.
Sebelumnya, Kapal KM Megawati milik UD. Sinar Mas diberangkatkan dari Sibolga, Minggu (21/1/2018) sore, melakukan pencarian kapal KM Mega Top III dengan membawa sebanyak 15 orang ABK. Dalam pencarian itu, turut serta juga anggota keluarga para ABK KM Mega Top III .
Namun setelah satu minggu lamanya berada di laut mengelilingi beberapa pulau, KM Megawati milik UD Sinarmas tiba kembali tanpa membawa hasil apapun, Minggu (28/1/2018).
“Kami sudah berusaha melakukan pencarian selama 1 minggu, menyisir pantai dan kepulauan Tello, Mentawai, dan Padang, tapi kami tidak menemukan tanda-tanda ataupun yang bisa dicurigai,” Jelas ustadz Sabri yang juga ikut serta mencari Kapal Mega Top III.
Hal yang sama juga dilakukan, dengan pencarian melalui darat, sebagaimana disampaikan Tengku yang sudah melakukan pencarian di seluruh pantai barat Aceh, namun tidak menemukan tanda-tanda keberadaan kapal dengan 29 ABK itu.
“Saya sudah melakukan pencarian melalui darat, mulai dari Sibolga ini, Labuan Aji, Meulaboh hingga ke Sabang titik nol perbatasan, namun saya tidak menemukan tanda-tanda. Bahkan saya sudah menayakan seluruh pemilik kapal dengan menunjukkan gambar kapal KM Mega Top III, tetapi mereka semua tidak mengetahui. Saya juga meminta bantuan para ulama disana untuk mendoakan,” ungkap Tengku, dihadapan para keluarga ABK KM Mega Top III.
Mendengar pernyataan itu, para keluarga ABK tak kuasa menahan tangis. Anggota kluargaABK menangis histeris, bahkan nyaris pingsan sembari memangil nama keluarga mereka masing-masing yang hilang tanpa jejak.
Meski begitu, para keluarga yakin jikalau 19 ABK KM Mega Top III masih dalam keadaan selamat. Keyakinan mereka didasari dari hasil pencarian selama ini, tidak menemukan tanda-tanda adanya kapal tenggelam, terlebih adanya beberapa kali nomor sejumlah ABK dapat dihubungi, namun tidak bisa berkomunikasi. Mereka mendesak pemerintah agar bertindak dengan cepat mencari solusi yang tepat untuk menemukan 19 ABK tersebut.
“Kami sangat yakin, mereka masih hidup. Kami juga tidak punya firasat buruk tentang mereka, apalagi selama ini yang mencari di laut tidak menemukan barang atau tanda-tanda kapal itu tenggelam. Beberapa kali nomor ABK dapat dihubungi, tapi tidak ada suara mereka. Kami sangat berharap pemerintah segera turun tangan dalam kejadian ini, mencari cara dan solusi yang tepat, supaya mereka cepat ditemukan,” ungkap beberapa keluarga ABK.
Penulis : Hendra Simanjuntak