Restorasidaily | Medan, Sumatera Utara
Hingga kini, pelaku penembakan MA di depan Pabrik PTPN IV Adolina, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, belum terungkap. Peristiwa yang terjadi pada Minggu (1/9/2024) itu menyebabkan remaja 13 tahun tersebut meninggal dunia. Untuk itu, pihak keluarga korban mendesak agar Polisi serius mengungkap peristiwa itu.
Hal ini ditegaskan Penasehat Hukum keluarga korban, Rony Lesmana SH kepada wartawan, Rabu (4/9/2024).
Direktur Lembaga Bantuan Hukum DPP Pujakesuma itu menjelaskan, sebelum menghembuskan nafas terakhir, korban bersama rekan-rekannya sempat mendatangi salah satu hotel di Serdang Bedagai. Saat itu mereka mengendarai sepeda motor. Namun dari dalam areal hotel muncul sekelompok orang yang menghadang mereka sembari meletuskan senjata api.
“menurut keterangan saksi mata kepada kami, setelah mendengar letusan senjata api, korban dan rekan rekannya kabur. Tapi mereka justru dikejar oleh sekelompok orang dengan mengendarai mobil Toyota Avanza warna hitam. Setelah dipepet salah seorang di dalam mobil langsung melepaskan tembakan dua kali dan mengarah ke badan korban yang saat itu mengemudikan sepeda motor”, kata Rony Lesmana.
Setelah korban diterjang peluru, sepeda motor yang dikemudikan korban langsung oleng dan masuk parit. Dua teman korban yang dibonceng berusaha kabur namun berhasil ditangkap oleh rombongan pria yang mengendarai mobil Avanza.
“mereka juga dipukuli oleh para pelaku. Tak lama berselang, muncul mobil Grand Max yang dikendarai dua pria yang juga masih kawanan pria di mobil Avanza. Korban, mereka letakkan di baris belakang mobil Grand Max sementara dua teman korban dipaksa duduk di bangku baris ke dua mobil Grand Max”, ungkap Rony Lesmana.
Kemudian diterangkan bahwa setelah itu korban dan kedua temannya dibawa ke Rumah Sakit Sawit Indah Perbaungan.
“kepada kami salah seorang teman korban dipaksa untuk mengakui kalau korban ini adalah korban kecelakaan lalu lintas. Hanya korban yang diantarkan ke rumah sakit dan itu pun digeletakkan di teras rumah sakit. Sementara dua teman korban diturunkan di simpang tak jauh dari lokasi rumah sakit”, paparnya .
Saat menurunkan korban, mobil avanza tidak ikut masuk ke areal rumah sakit. Hanya menunggu di luar. Saat di rumah sakit kondisi korban sudah melemah namun belum meninggal dunia.
Atas peristiwa itu, pihaknya akan menempuh semua cara untuk mendapatkan keadilan bagi keluarga korban.Termasuk mendesak aparat Kepolisian untuk menangkap pelakunya.
“kita juga akan melaporkan peristiwa ini ke Komnas HAM dan Kapolri karena kuat dugaan pelaku bukan orang sembarangan karena bebas memiliki senjata api”, pungkasnya.(Silok)