Restorasidaily | Pematangsianțar, Sumatera Utara
Bagi masyarakat Kota Pematangsiantar yang berencana menyekolahkan anaknya di SD Kristen Kalam Kudus 2, sepertinya harus benar-benar memantapkan diri serta tidak menyesal di kemudian hari. Jangan sampai apa yang sedang dialami bahkan dikeluhkan para orang tua murid saat ini, terjadi juga kepada masyarakat lainnya.
Masalahnya, setiap tahun manajemen SD Kristen Kalam Kudus 2, Jalan Sabang Merauke No 2 D, Kecamatan Siantar Selatan, itu selalu menaikkan berbagai biaya yang sangat memberatkan ekonomi para orang tua murid. Yayasan SD Kristen Kalam Kudus 2 juga dituding lebih mengutamakan keuntungan dari pada kualitas yang diperoleh dari kebijakan tersebut.
Hal itu terungkap berdasarkan pengakuan narasumber yang merupakan orang tua murid saat diwawancarai wartawan Restorasidaily.com, Rabu (11/6/2025). Menurut narasumber, Kepala SD Kristen Kalam Kudus2, Elly SPdK, menerbitkan surat kenaikan berbagai biaya sekolah yang wajib dibayar seluruh orang tua murid. Biaya tersebut meliputi Uang Sarana Prasarana Pembelajaran, Alat Tulis Siswa, Uang Kegiatan, Premi Asuransi, UKS, Uang Sekolah, Uang Konsumsi dan Uang Komputer.
Kebijakan menaikkan berbagai biaya yang diketahui Direktur Pelaksana SD Kristen Kalam Kudus 2, Paulina Oscar SPd, itu dirasa sangat tak masuk akal karena tidak dibarengi dengan penambahan/peningkatan sarana prasarana pembelajaran, kualitas pendidikan serta tidak sesuai apa yang diperoleh para murid.
“sebagai contoh, uang sarana prasarana pembelajaran mengalami kenaikan dua ratus ribu rupiah menjadi dua juta dua ratus ribu rupiah untuk murid kelas dua sampai kelas lima. Bagi murid kelas enam dikenakan kewajiban sebesar dua juta empat ratus ribu rupiah. Tapi kenyataannya, fasilitas sekolah tidak ada yang bertambah. Bahkan tidak ada pembangunan atau penambahan bangunan ruang kelas, buktinya sudah dua tahun murid kelas enam ditempatkan di lokasi SMP Kalam Kudus, bukan di lingkungan SD Kalam Kudus 2 ini.”, kata narasumber yang minta namanya tidak disebutkan.
Kenaikan uang sekolah sebesar Rp200.000 setiap tahunnya, yang didalamnya termasuk uang konsumsi dianggap tidak sebanding dengan pelayanan makan siang bagi seluruh murid. Makan siang yang diberikan ke murid tidak sesuai dengan menu makanan yang dijanjikan.
“selain biaya sarana prasarana yang mengalami kenaikan dua ratus ribu setiap tahun, uang sekolah juga naik dua ratus ribu setiap tahun. Di dalam uang sekolah itu termasuk uang konsumsi. Namun menu makan siang dijanjikan tidak sesuai dengan apa yang didapat seluruh murid. Kami sebagai orang tua sangat kecewa dan mengeluhkan kondisi di SD Kristen Kalam Kudus 2 ini”, ungkapnya sembari menyatakan tudingan pihak Yayasan dibawah kepemimpinan Paulina Oscar SPd dan Kepala SD Kristen Kalam Kudus 2, Elly SPdK, berbohong serta mengutamakan keuntungan dibandingkan kualitas dan kuantitas sekolah.
Guna menyikapi ungkapan seperti ini, Paulina Oscar selaku Direktur Pelaksana SD Kristen Kalam Kudus 2 tidak bisa dikonfirmasi. Konfirmasi dilakukan terhadap HRD SD Kristen Kalam Kudus 2, Jenny. Menurut Jenny, pihaknya akan mengadakan rapat bersama seluruh orang tua untuk membahas keluhan tersebut.
“selamat siang Pak… Terima kasih sudah menyampaikan keluhan orang tua mengenai uang sekolah kepada kami. Kami sudah koordinasi dengan Kepala Sekolah dan Yayasan, maka menanggapi hal ini, kami sudah menyampaikan undangan pertemuan kepada perwakilan orang tua untuk membahas hal ini. Terima kasih Pak. 🙏🏻”, jawabnya melalui pesan WhatsApp.
Sementara, Kepala SD Kristen Kalam Kudus 2, Elly SPdK, belum berkenan memberikan pernyataan lebih lanjut karena akan menyampaikannya kepada pengurus yayasan.
“saya sampaikan kepada yayasan ya pak 🙏🏻”, sebutnya melalui pesan WhatsApp.(Silok)