Restorasidaily.com, Medan- Kapolda Sumatera Utara Irjen Paulus Waterpauw menyebut ada delapan wilayah yang terdeteksi paham radikal di daerah hukumnya. Namun, dia menolak membeberkan delapan wilayah tersebut.
“Wilayah yang berpotensi radikal itu ada delapan titik,” kata Paulus di Mapolda Sumut, Medan, Senin 18 September 2017.
Kendati begitu, mantan Kapolda Papua ini mengaku telah menyiapkan berbagai upaya untuk mengantisipasi penyebaran radikalisme ke wilayah lainnya. “Potensinya ada. Tapi kami antisipasi sejak awal,” ujarnya.
Tak hanya itu, jajaran Polda Sumut juga telah melakukan pemetaan terhadap kelompok yang menggerakan paham radikal. Bahkan, saat ini ada lima kelompok yang tengah diawasi pergerakannya.
“Kami petakan setiap kegiatan. Ada yang berkelompok, kami awasi. Ada juga yang potensi jadi lonewolf, kami awasi juga,” ucap Paulus.
Jenderal bintang dua ini mengungkapkan, untuk mencegah perluasan paham radikal itu pihaknya pun telah bekerja sama dengan para Direktur Intelkam dari sejumlah polda yang berbatasan dengan Sumut.
Selain itu melakukan pemetaan, tim ini juga bekerja mengawasi pergerakan media sosial yang berbau radikalisme. Termasuk menggelar diskusi tentang kontraradikal dengan menggandeng sejumlah tokoh masyarakat, agama, adat dan LSM.
“Kami monitoring medsos dan konten-konten radikal kemudian mengadakan diskusi tentang kontraradikal secara rutin dalam upaya menangkal penyebaran paham radikal di Sumut,” Pungkasnya. (TOS)
Sumber : MTVN