Restorasidaily | KARO
Personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pemkab Karo berhasil menjaring puluhan siswa SMP dan SMA yang sedang berkeliaran di sejumlah warung internet (warnet) dan kedai kopi di Berastagi dan Kabanjahe di saat jam sekolah, Senin (18/11/2019). Kali ini, sebanyak 55 pelajar dari berbagai Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas terjaring razia operasi kasih sayang tersebut.
Bahkan mirisnya lagi, dari ponsel siswa didapati video porno, kartu domino, rantai septor, tang, alat hisap Vape dan cairannya. Hal ini tentunya membutuhkan peran serta orangtua untuk lebih memperhatikan anak-anaknya setiap hari sebelum berangkat ke sekolah.
“Kami hanya sebagai petugas penegak Perda untuk melaksanakan tugas. Kegiatan razia operasi kasih sayang merupakan bagian dari tugas kami
dalam rangka mewujudkan SDM yang unggul,”ujar Kasatpol PP Hendrik Tarigan dihalaman Kantornya saat memberikan pembinaan pada puluhan anak didik.
Dikatakannya, OKS kali ini, 55 orang pelajar kedapatan berkeliaran disaat jam sekolah sedang berlamgsung. “Yang paling banyak terjaring tadi, pelajar dari SMK 1 Merdeka Berastagi. Untuk itu, diharapkan akan kerjasama semua pihak, terutama pihak sekolah agar memperketat peraturan sekolah,”ujarnya.
Selain itu, pihak sekolah dapat memberitahukan kepada orangtua siswa agar lebih lagi ekstra mengawasi anak-anaknya. Karena menyangkut kebolosan, bukan hanya tugas guru, melainkan peran para orang tua wali murid.
“Dengan OKS ini, mudah-mudahan kedepannya dapat meminimalisir kenakalan remaja khususnya para pelajar yang merupakan generasi penerus bangsa. Jadi selayaknya diperhatikan secara serius agar tidak terjerumus ke hal-hal yang negatif”, harapnya.
Ditambahkan Hendrik, petugas Satpol PP telah menyita beberapa barang milik pelajar yang sepatutnya tidak dibawa kesekolah. Puluhan Handphone Android milik pelajar SMA didapati situs video porno, ada juga rokok, alat hisap Vape dan cairannya, 1 utas rantai septor, 1 alat tang dan kartu domino.
“Sebelum dijemput pihak sekolah dan orangtua, mereka diberikan sangsi tegas dengan membuat surat pernyataan, membersihkan kamar mandi dan dijemur. Satu persatu membaca teks Pancasila dan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya”, imbuhnya.
Usai dilakukan pembinaan, pihak sekolah diundang dan menandatangani berita acara giat OKS tak terkecuali juga dengan para orangtua wali murid, turut membuat surat pernyataan. (Anita)