Restorasidaily | Simalungun, SUMATERA UTARA
Lebih dua tahun lamanya, Radiapoh H Sinaga – H Zonny Waldi menjabat Bupati – Wakil Bupati Simalungun, Provinsi Sumatera Utara. Mereka pun telah bolak-balik mengganti jabatan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Simalungun, dengan harapan agar dunia pendidikan dapat lebih baik dari sebelumnya.
Namun harapan itu tidak sesuai kenyataan, karena masih ada Sekolah Dasar (SD) Negeri di Kabupaten Simalungun, tidak memiliki Guru (Pengajar) Pendidikan Agama Islam dan Agama Nasrani. Bahkan kondisi tersebut telah berlangsung selama dua tahun, tanpa adanya kebijakan mumpuni dari Radiapoh H Sinaga dan Zonny Waldi.
Kondisi itu juga luput dari kepedulian anggota DPRD Simalungun sebagai lembaga pengawas pemerintah daerah.
Kamis (10/8/2023), wartawan Restorasidailycom mendatangi SD Negeri 096781, Sionggang, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun. Berdasarkan pengakuan Plt Kepala SD Negeri 096781, Lucia br Situmorang SPd SD, pihaknya telah berulang kali melaporkan ketidaktersediaan guru bidang studi pendidikan agama Islam dan Nasrani kepada Koordinator Wilayah UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Siantar. Namun selama dua tahun, tidak ada tindak lanjut dari Dinas Pendidikan Kabupaten Simalungun.
‘sudah dua tahun, gak ada guru agama Islam dan Kristen (Nasrani) di sekolah ini pak. Sejak sebelum saya menjabat Plt Kepala SD di sini pun juga seperti itu kondisinya pak. Sudah pak, sudah kami sampaikan ke Ibu Korwil Kecamatan Siantar. Ya, belum ada tindakan atau kebijakan apapun “, kata Lucia br Situmorang.
Dengan kondisi itu, menurut Lucia br Situmorang, sejumlah tokoh masyarakat bersama Ketua Komite SD Negeri 096781, meminta tolong kepada seorang warga yang sedang berkuliah untuk mengajar bidang studi pendidikan agama Islam. Sedangkan untuk pelajaran agama Nasrani, pihaknya dibantu guru beragama Nasrani yang mengajarkan bidang studi lain.
“ada anak sini, namanya Lela br Damanik membantu mengajar agama Islam. Honornya dari infaq masyarakat, bantuan pribadi pak komite, mantan ibu kepala sekolah dan tokoh masyarakat disini, Pak Juhum Damanik. Sekolah kami tidak mampu membayar gaji ibu Lela Damanik dari Dana BOSS. Untuk murid yang beragama Kristen (Nasrani), diajarkan oleh guru beragama Kristen yang mengajarkan bidang studi lain. Kami berharap, ada kebijakan terbaik untuk menghadirkan guru bidang studi agama Islam dan Kristen (Nasrani), pak”, pungkasnya.(Silok)