Restorasidaily.com|PEMATANGSIANTAR
Meskipun kondisinya sudah mulai membaik dari luka melepuh akibat terkena kuah mieso, Dera Mutia akhirnya meninggal dunia, Minggu Malam (15/10 2017) sekira pukul 20.00 WIB.
Bocah umur dua tahun, warga Jalan Sadum, Pondok Indah, Kelurahan Bantan, Kecamatan Siantar Barat itu sebelumnya sedang dirawat di ruangan Pavalium Anak RSUD dr Djasamen Saragih.
Pada hari Selasa (3/10 2017) siang sekira pukul 12.00 wib tubuh Dera yang merupakan anak bungsu dari dua bersaudara hasil pernikahan Hariadi (27) dan Yusnita boru Damanik (25) pasangan suami isteri (Pasutri) itu melepuh setelah tanpa sepengetahuan ibunya nekat masuk kedalam panci berisi kuah miso yang baru mendidih. Dimana saat itu ibu nya sibuk melayani pembeli datang ke warung orangtuanya untuk membeli minuman dingin.
Kejadian itu baru diketahui ibunya setelah Dera menangis kesakitan. Dera pun dibawa ibu dan tetangga nya ke Bidan dekat rumah. Akan tetapi bidan mengaku tidak sanggup mengobati Dera sehingga Yusnita pun Puskesmas Jalan Singosari dan dokter menyiramkan obat cairan kebagian tubuh Dera yang melepuh sehingga Dera pun berhenti menangis. Lalu dokter pun merujuk Dera dibawa ke RS Tentara.
Dokter dan perawat pun mengoleskan salep ke tubuh Dera. Hanya saja salah satu perawat menyatakan ruangan rawat inap anak di RS Tentara itu sudah penuh sehingga menyuruh mencari RS yang lain. Begitupun Yusnita harus membayar biaya berobat Dera sebesar Rp 5 juta selama satu jam di RS Tentara tersebut Mendengar itu sekira pukul 14.00 Wib Yusnita pun membawa Dera ke RS Tiara dan langsung ditangani serta dirawat diruangan khusus anak.
Esok siang harinya setelah orangtuanya selesai mengurus kartu BPJS untuk digunakan membiayai perobatan maka Dera pun dirujuk ke RSU dr Djasamen Saragih kemudian opname diruangan PAV Anak. Lalu sekitar 12 hari kemudian tepatnya hari Sabtu (14/10 2017) sore dokter pun menyarankan agar Dera dirujuk kesalah satu rumah sakit di Kota Medan pada hari Minggu (15/10 2017) pagi untuk pengobatan secara intensif pada bagian dalam tubuhnya. Akan tetapi hari Minggu (15/10 2017) pagi orangtua Dera tidak memberikan keputusan membawa Dera dirujum ke Kota Medan. orangtuanya masih berpikir pikir karena melihat Dera sudah bisa duduk sehingga menilai kondisi kesehatan Dera mulai membaik.
Namun malam harinya sekira pukul 20.00 wib secara mengejutkan kondisi kesehatan Dera memburuk dan meninggal dunia. Malam itu juga Mayat Dera pun dibawa kekampung orangtuanya didaerah serbelawan Kecamatan Dolok Batu Nanggar Kabupaten Simalungun dan hari Senin (16/10 2017) siang sekira pukul 11.00 wib mayat Dera pun dikuburkan di pekuburan umum dikampung orangtuanya itu.
“Benar keponakka kami itu (Dera Mutia-Red) meninggal tadi malam. Mayat Dera sudah dikubur di Serbelawan kampung orangtuanya karena setelah meninggal mayat Dera langsung dibawa ke Serbelawan. Kata mamaknya Kalau dokter sempat meminta supaya Dera dirujuk kerumah sakit di Kota Medan”,ujar Ucok paman korban atau abang kandung orangtua korban singkat saat dikonfirmasi. (Aan)