Restorasidaily.com | TAPANULI TENGAH
Selama 10 tahun, Elfrida boru Manalu (35), warga Desa Pahieme, Kecamatan Sorkam Barat, Tapanuli Tengah, berusaha bertahan hidup dengan penyakit aneh dan mengerikan yang dideritanya.
Elfrida Manalu yang ditemui wartawan bersama seorang adikny di RSUD Pandan menjelaskan, dirinya telah merasakan sakit sejak Tahun 2006. Dimana saat itu kakinya sering terasa keram dan kaku.
“sejak tahun 2006, aku sudah merasakan keram dan kaku dibagian kaki, tapi waktu itu masih bisa jalan dan tetap bekerja,” katanya, kamis (12/4/2018).
Namun, Elfrida Manalu yang sebelumnya merantau di Pulau Batam ini mengaku mulai tidak bisa bergerak sejak Tahun 2008, dan mulai saat itulah kakinya mulai terkelupas.
“tidak gatal bang. Awalnya gak bisa kugerakkan bang. Kayak lumpuhlah, perlahan lahan kulit kaki terkelupas dan menyebar. Tidak ada rasa selain gak bisa bergerak,” bebernya.
Menurut Elfrida Manalu, dirinya bersama keluarga tidak memiliki uang untuk biaya berobat di RSUD Pandan. Dia sangat berharap uluran tangan para dermawan untuk menolongnya selama pengobatan.
“dulu saya sudah pernah berobat. Tapi karena biaya tidak ada, akhirnya aku pasrah saja dirawat di rumah saja. Aku butuh biaya untuk keluarga yang menjaga aku selama beberapa minggu ini. Kami keluarga yang kurang mampu, bagi siapapun saya minta bantu demi kesembuhan saya,” harapnya sembari mengaku sudah berobat kampung.
Di lain pihak, Drektur RSUD Pandan dr Indra menerangkan bahwa saat ini dokter yang menangani pasien ada 3 orang, termasuk dokter syaraf, dokter kulit, dan dokter kulit kelamin.
“Penyakitnya berawal dari lumpuh, perlahan semua sel kulit jadi ikut mati. Dari beberapa penyakit yang kita tangani, penyakit ini termasuk aneh. Sesuai diagnosa dokter, pasien harus diamputasi, dan untuk mengamputasinya, kami belum sanggup. Harus dirujuk ke rumah sakit adam malik medan,” bebernya.
Disinggung mengenai dana, dr Indra mengaku menjelaskan bahwa Elfrida Manalu tidak dibebani sepeserpun selama berada di RSUD Pandan, karena pasien memakai surat keterangan tidak mampu.
“pasien ini belum punya BPJS, makanya kemarin kita suruh diurus. Setelah aktif selama 14 hari kemudian, pasien baru kita rujuk sembari menunggu persetujuan keluarga. Dan selama BPJS belum keluar, pasien tetap dirawat di RSUD ini,” tegasnya.
Menambahi penjelasan dokter, kabid Pelayanan RSUD Pandan Dewi Sartika menjelaskan, penyakit yang diderita Elfrida Manalu bukanlah penyakit menular. Namun lama-kelamaan, penyakit aneh itu akan menjalar ke seluruh tubuhnya.
Penulis : Hendra Simanjuntak