Pemerintah Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara, tampaknya tidak mampu mengurus sampah. Padahal sampah-sampah itu bisa menjadi sumber penyakit di tengah masyarakat.
Seperti yang terlihat di lokasi antara eks Gedung DPRD dan eks Kantor Bupati Simalungun, Jalan Asahan, Kecamatan Siantar. Tumpukan sampah yang menggunung tak kunjung mampu ditangani secara serius oleh Pemkab Simalungun. Sampah yang menggunung itu sudah mengeluarkan aroma tak sedap, sehingga sangat meresahkan masyarakat sekitar dan yang melintas.
Tak hanya itu, keberadaan sampah yang menggunung juga bisa menimbulkan gangguan terhadap seluruh anggota TNI dan pegawai Makorem 022 Pantai Timur yang sedang bekerja karena tumpukan sampah berada tepat di seberang depan kantor mereka.
“Ini sungguh luar biasa dari yang semestinya. Tumpukan sampah yang sudah sangat meresahkan tak kunjung ditangani secara baik. Pemkab Simalungun sudah melakukan pembiaran, sudah menimbulkan bau busuk yang menyengat dan bisa menimbulkan penyakit. Apalagi sekarang ini cuaca ekstrim, sering turun hujan sehingga bisa dengan gampangnya penyakit menyebar ke masyarakat. Saya minta Bupati dan pejabat Pemkab Simalungun segera mengatasinya”, ucap Ketua Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Siantar-Simalungun, Luther Sinaga, Selasa (5/11/2019).
Hal senada juga disampaikan Andre Sinaga, warga sekitar. Dirinya sangat prihatin dengan tidak adanya kepedulian pejabat di lingkup Pemkab Simalungun, terkhusu yang berada di bagian kebersihan, oknum camat Kecamatan Siantar dan oknum Pangulu Nagori Pematang Simalungun.
“Masalah sampah sudah jadi tanggungjawab oknum camat di kecamatan masing-masing. Silahkan konfirmasi dengan oknum camatnya ya bang”, ucapnya dari seberang telepon seluler, Rabu (6/11/2019) sekira jam 10.28 WIB.
Sementara, Camat Siantar, Daniel Silalahi mengaku bahwa sampah-sampah itu dibuang oleh orang luar, bukan masyarakat sekitar. Pihaknya bersama perangkat Nagori (Desa) Pematang Simalungun sudah menghimbau masyarakat untuk tidak membuang sampah di lokasi tersebut. Dan pihaknya juga sudah membuat lokasi pembuangan sampah di sejumlah areal.
Namun ketika ditanya tentang upaya apa yang akan dilakukan terhadap sampah yang menggunung serta telah mengeluarkan bau busuk yang dapat menimbulkan sumber penyakit, Daniel Silalhi justru mengeluarkan pernyataan yang nyeleneh.
“Tidak mungkin saya membersihkan itu”, katanya singkat.
Untuk menyikapi kondisi tersebut, kiranya Bupati Simalungun JR Saragih mengambil langkah tegas kepada para aparatur pemerintahan yang terkait dalam mengatasi tumpukan sampah yang menggunung tersebut. (EP/Silok)