Restorasidaily | Pematangsiantar, Sumatera Utara
Tidak hanya kepada masyarakat, pemilik Toko Eceran serta Kilang Padi Jasa Bumi (JB) Tani di Kecamatan Bosar Maligas, ternyata Rensius Pasaribu juga disinyalir bekerjasama dengan Akau/Acai, pengusaha Pabrik Mie Hun cap Serasi.
Beberapa tahun lamanya, Rensius Pasaribu memasok beras bulog yang telah berganti kemasan (karung) beras merek Buah Anggur SAUDARA kepada Akau/Acai, pengusaha Pabrik Mie Hun Serasi di Nagori Siantar Estate, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara.
Setiap bulan, Rensius Pasaribu yang diduga sebagai Mafia Beras Bulog memasok beras berukuran 30 Kg sebanyak 3 ton untuk mendukung kelancaran usaha Akau/Acai dalam memproduksi Mie Hun cap Serasi.
Dahsyatnya, karung beras lokal merek Buah Anggur SAUDARA milik Rensius Pasaribu disulap dengan tulisan Beras I R (Sentra Ramos), padahal sebenarnya itu merupakan beras bulog yang dijual lebih tinggi dari harga beras bulog di pasaran.
Akau selaku pengusaha Pabrik Mie Hun cap Serasi saat dikonfirmasi membenarkan pihaknya pernah membeli beras merek Buah Anggur SAUDARA berukuran 30 Kg sebanyak 100 zak dengan total pembayaran sejumlah Rp36.300.000 dari Rensius Pasaribu. Meskipun berdalih pembelian beras itu hanya sebagai antisipasi kekurangan stok, Akau mengaku baru sekali membelinya dari Rensius Pasaribu.
“Tolonglah, ini jangan dibesar-besarkan. Saya beli cuma untuk antisipasi kekurangan stok untuk produksi mie hun saya. Saya tidak tahu itu beras bulog”, kata Akau melalui telepon seluler, Kamis (9/1/2025).
Akau juga mengakui jika stok beras bermerek Buah Anggur SAUDARA masih tersimpan di gudang pabrik untuk dijadikan bahan baku memproduksi Mie Hun cap Serasi. (Silok)
Tentunya, apa yang dilakukan oleh Rensius Pasaribu dan Akau/Acai telah bertentangan dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia. Pada Tahun 2017, Menteri Pertanian RI mengeluarkan Permentan no. 31 tentang Kelas Mutu Beras sebagai dasar perubahan SNI Beras sebagai upaya pemutakhiran standar beras nasional. (Silok)