Restorasidaily.com | SIMALUNGUN
Kabar duka datang dari kalangan dunia pendidikan Kota Pematangsiantar. Tepat di saat peringatan Hari Guru ke 50 Tahun 2017, Simon Karokaro, seorang guru SMP Negeri 11 Kota Pematangsiantar tewas dengan luka mengenaskan di bagian kepala, karena diduga menjadi korban tabrak lari dari sebuah kendaraan (mobil) yang belum diketahui identitas plat kendaraannya. Lebih mengharukan lagi, korban sejatinya akan menjadi Komandan Upacara di peringatan Hari Guru di sekolah tersebut.
Peristiwa kecelakaan itu terjadi di Jalinsum Siantar-Tanah Jawa KM 8-9 (Pondok Lapan), Nagori Marubun Jaya, Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun, Sabtu (25/11/2017) sekira jam 07.30 WIB.
Sebelumnya, korban Simon Karokaro mengendarai sepedamotor Honda Supra X BK 3537 TAW melaju dari arah Tanah Jawa menuju ke lokasi SMP Negeri 11 Jalan Bahkora. Lalu, dari arah belakang searah jurusan sepedamotor milik korban, muncul sebuah kendaraan (mobil) yang belum diketahui jenis dan nomor platnya, menabrak korban hingga terjatuh ke arah kanan badan jalan. Korban akhirnys tewas mengenaskan bersimbahkan darah setelah kepalanya diduga digilas ban kendaraan (mobil) yang melarikan diri tersebut.
Beberapa waktu kemudian, personil piket Unit Laka Lantas Polsek Tanah Jawa tiba di TKP, lalu mengevakuasi jasad korban ke ruangan jenazah RSUD dr Djasamen Saragih, Pematangsiantar.
Kepergian korban untuk selama-lamanya ini menyisahkan kesedihan dan kepedihan bagi istri dan dua anak korban, Riski Karokaro (siswa SMA YP swasta Bintang Timur) dan Rangga Karokaro (siswa SMP Negeri 2).
Kepala SMP Negeri 11 Kota Pematangsiantr, Henri Edwin Tampubolon yang datang ke ruangan jenazah RSUD Djasamen Saragih mengatakan, korban merupakan guru bidang studi Bahasa Inggris. Kesehariannya, korban merupakan sosok yang periang, pintar bergaul dengan sesama guru dan penyayang murid-muridnya.
“Beliau (korban,red) juga membantu menjajar bidang studi olah raga, dan sebagai pembina gerakan pramuka di sekolah. Kami, semua guru sangat terpukul karena beliau harusnya menjadi komandan upacara di peringatan hari guru,” ucap Henri Edwin Tampubolon, seraya berkata telah menghentikan seluruh kegiatan perayaan peringatan hari guru di SMP Negeri 11. (Fredy/Nandho)