Restorasidaily.com | PEMATANGSIANTAR
Mandor lapangan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Pematangsiantar, Selamat Sinaga disebut-sebut sedang ketakutan karena adanya pemberitaan yang menuding dirinya bersikap diskriminasi serta mengutip uang sebesar Rp25 ribu kepada setiap Tenaga Harian Lepas (THL) yang menerima bantuan sembako dari PT Taspen Cabang Pematangsiantar. Ia juga uring-uringan hingga mengancam akan memblokir nomor hand phone (hp) agar tidak bisa dihubungi lagi.
Informasi yang diterima dari narasumber laik dipercaya menyebutkan, Kamis siang (21/12/2017) sekira pukul 13.30 WIB, Selamat Sinaga bersama rekannya bernama Robinhut Silaban dan puluhan THL sedang duduk di warung kopi milik Marga Tambunan di depan kantor BLH Bidang Kebersihan, di Jalan Pdt J Wismar Saragih, Kecamatan Siantar Martoba.
Saat itu Selamat Sinaga merasa ketakutan karena tidak menyangka berota tentang pembagian sembako kepada 20 orang THL pilihannya itu terbit di Media Online Restorasidaily.com. Ia juga disebut melakukan pengutipan uang Rp 25 ribu per orang dari para penerima sembako tersebut.
Tidak itu saja, akibat rasa ketakutannya itu, Selamat Sinaga juga menyatakan akan memblokir nomor handphone phone (HP)nya tersebut supaya tidak bisa ditelepon lagi.
“Nanti ku blokir lah kartu nomor HP ku ini supaya tidak bisa ditelpon”, ucap narasumber meniru perkataan Selamat Sinaga kepada para teman kerjanya itu.
Namun sialnya, tidak seorangpun yang merespon perkataannya itu dan berkisar 10 menit kemudian para THL melanjutkan pekerjaan mengutip sampah sesuai rute yang telah ditentukan masing-masing.
Sementara itu Kadis BLH Kota Pematangsiantar Jekson Gultom sama sekali tidak bisa ditemui di ruangan kerjanya di kantor BLH, Jalan Rakutta Sembiring, sehingga tidak bisa dikonfirmasi terkait masalah pembagian sembako diduga diskriminasi tersebut.
Penulis ; Freddy Siahaan
Editor ; Hendro Susilo