24 Oktober 2025 | 09:50 WIB
Restorasi Daily
No Result
View All Result
  • Regional
    • Dairi
    • Pematangsiantar
    • Karo
    • Simalungun
    • Samosir
    • Sibolga
    • Taput
    • Tebing Tinggi
    • Tobasa
  • Peristiwa
    • Hukum & Kriminal
  • Nasional
  • Internasional
  • Kesehatan
  • Opini
  • Olahraga
  • Regional
    • Dairi
    • Pematangsiantar
    • Karo
    • Simalungun
    • Samosir
    • Sibolga
    • Taput
    • Tebing Tinggi
    • Tobasa
  • Peristiwa
    • Hukum & Kriminal
  • Nasional
  • Internasional
  • Kesehatan
  • Opini
  • Olahraga
No Result
View All Result
Restorasi Daily
No Result
View All Result
  • Peristiwa
  • Siantar
  • Simalungun
  • Nasional
ADVERTISEMENT
Home Berita Regional Sumatera Utara Karo

Musim Kemarau, Petani Jagung di Karo Merugi

Restorasidaily.com by Restorasidaily.com
24 Oktober 2017 | 18:07 WIB
in Karo
0

Restorasidaily.com | KARO

Ribuan hektare tanaman jagung di Kecamatan Tigabinanga, Laubaleng dan Kecamatan Mardinding, Kabupaten Karo diprediksi bakal gagal panen (puso), akibat musim kemarau panjang yang melanda daerah ini sekitar 3 bulan lebih.

Ancaman kekeringan tersebut sangat berdampak buruk bagi kelangsungan hasil produksi petani. Sebab, bukan saja tanaman jagung yang gagal panen, tapi seluruh lahan pertanian produktif terancam mengalami kekeringan. Walhasil, para petani juga ikut merugi ratusan juta rupiah.

“Yah, dipastikan tanaman jagung kami gagal panen akibat kekurangan air. Banyak yang mati dan tidak berbuah, ada juga yang masih tumbuh tapi pertumbuhannya lambat, batangnya kerdil (pendek) dan daunnya ringut (keriput),” ucap seorang petani bermarga Sembiring (45) di Desa Tigabinanga, Senin (23/10/2017).

Dikatakan, peristiwa gagal panen sering terjadi di daerahnya. Namun Pemerintah Kabupaten Karo tidak bisa memberikan solusi untuk mengatasi gagal panen yang merugikan petani.

“Dampak kekeringan ini bukan kami saja yang merugi, tapi akan berpengaruh juga bagi tanaman pangan yang menjadi tumpuan masyarakat lainnya. Jika pemda tidak dapat memberikan solusinya,” ketusnya.

Hal senada juga dikatakan, Nuke Ginting (50) Petani Jagung asal Desa Mardinding. Lahan pertanian miliknya telah ditanami Jagung sekira 3 bulan yang lalu dengan harapan hasilnya memuaskan. Namun perkiraannya meleset,

“Saat ini tanaman jagung mulai kuning dan kering, bahkan batangnya kerdil dan banyak yang mati. Yah, kali ini saya dipastikan akan merugi. Gak tau lagi mau mengadu kemana,” lirihnya.

Pergerakan atau jarak rembesan air, tersedia didalam tanah rata-rata 65-100 cm. Sehingga jarak rembesan tersebut jelas akan berpengaruh pada penyerapan zat hara maupun air bila tanaman memiliki morfologi perakaran yang pendek.

“Bila terjadi musim kemarau maka jarak rembesan air dalam tanah bisa lebih dalam lagi, akibatnya tanaman yang memiliki perakaran pendek dan dangkal akan mengalami kekeringan,” tambahnya lagi.

Terpisah, menanggapi hal ini, Ketua Dewan Pimpinan Cabang Komite Eksekutif Badan Penelitian Aset Negara (BPAN) Lembaga Aliansi Indonesia Kabupaten Karo, Sarjana Ginting mengatakan jika hal ini sering terjadi tentunya sangat berdampak bagi kerawanan pangan dan produksi tanaman. Karena, bukan saja para petani yang merugi tapi pemerintah juga akan merugi.

“Jika produksi petani kurang berarti pemerintah daerah gagal mendukung program ketahanan pangan dari pemerintah pusat. Jadi bantuan bibit unggul dari pemerintah pusat akan sia-sia akibat kemarau panjang. Begitu juga dengan infrastruktur pertanian tidak mendukung untuk mengatasi kekeringan,” ujarnya.

Untuk itu, dia berharap agar pihak Pemerintah Daerah dapat melakukan pendekatan teknis seperti mengefektifkan informasi prakiraan iklim yang dihasilkan dari BMKG atau lembaga cuaca lainnya untuk memprediksi terjadinya kekeringan dan menentukan alternatif teknologi antisipasinya.

Selain itu, memanfaatkan peta rawan kekeringan sebagai informasi awal dalam memantau kekeringan dalam kondisi iklim normal serta melakukan analisis dampak anomali iklim terutama terhadap pergeseran musim (awal musim kemarau, musim hujan), penurunan curah hujan tahunan, dan membandingkan musim kemarau dan musim hujan dengan kondisi normalnya.

“Kan dari situ kita bisa menentukan saat dan masa tanam yang tepat dengan memanfaatkan analisis neraca dan kecukupan air untuk mengetahui defisit dan surplus air saat masa tanam yang tepat pada kondisi iklim normal,” tutupnya.

Sementara, sumber data dari BPS Kabupaten Karo tahun 2015 Kecamatan Tigabinanga memproduksi jagung sebanyak 180.301 ton, Kecamatan Lau Baleng 112.799 ton dan Kecamatan Mardinding 82.60 ton.

Sekedar diketahui, Kecamatan Tigabinanga merupakan salah satu penyumbang terbesar produksi jagung dan kategori daerah terbaik di Kabupaten Karo untuk produksi jagung.(Anita)

Share24Tweet15SendShare

Berita Terkait

Bupati Simalungun Hadiri Pra Musrembang RKPD 2025 Provinsi Sumatera Utara
Berita

Bupati Simalungun Hadiri Pra Musrembang RKPD 2025 Provinsi Sumatera Utara

by Restorasidaily.com
29 Januari 2024 | 23:05 WIB

Restorasidaily | Karo Sumatera Utara    Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga menghadiri kegiatan pra Musyarawah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah...

Read more
Berita

Rapat Paripurna Ranperda Limbah B3 dan Ijin Lingkungan DPRD Karo, Diskors

by Restorasidaily.com
19 Desember 2019 | 18:11 WIB

Restorasidaily | KARO      Agenda rapat paripurna di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Karo soal penyampaian nota penjelasan Rancangan...

Read more
Berita

Edarkan Narkoba di Villa Berastagi, Warga Binjai Diringkus Personel Polsek Berastagi

by Restorasidaily.com
17 Desember 2019 | 20:16 WIB

Restorasidaily | KARO      Seorang mahasiswa berinisal AAF (22), warga Jalan Perintis Kemerdekaan I Lingkungan V, Kelurahan Pahlawan, Kecamatan Binjai...

Read more
Berita

Lagi, Bangkai 13 Ekor Babi Berserakan di Jalan Lingkar Kabanjahe

by Restorasidaily.com
17 Desember 2019 | 20:06 WIB

Restorasidaily | KARO      Sepertinya para peternak babi yang tinggal di seputaran jalan Lingkar Kabanjahe, Kabupaten Karo tak mengindahkan himbauan...

Read more

Direkomendasikan

Berita

BPBD Karo Gelar Sosialisasi Penanggulangan Bencana

11 Desember 2019 | 15:49 WIB
Peristiwa

Habis Total, Mapolres Dharmasraya Dibakar Dua Orang yang Diduga Teroris

12 November 2017 | 08:07 WIB
Pematangsiantar

Usai cekcok dengan ibu tiri, Khairus Salam Akhiri hidupnya dengan gantung diri

18 Januari 2018 | 16:16 WIB
Peristiwa

Tim SAR Gabungan Berhasil Temukan 2 Sepedamotor

2 Desember 2017 | 10:38 WIB
Regional

Ratusan Senjata dan Jutaan Peluru di Import dari Luar Negeri oleh Perbakin

7 Oktober 2017 | 06:56 WIB
Berita

Wali Kota Pematangsiantar Menyerahkan 5 Ton Bantuan Benih Padi Bersertifikat secara Simbolis kepada 13 Kelompok Tani

15 Juli 2024 | 22:37 WIB
Hukum & Kriminal

Ditinggal ke Surabaya, Rumah Opung Grace Disantroni Maling

21 Oktober 2017 | 12:52 WIB
Regional

Suka Dengar Koleksi Lagu-Lagu Batak LAWAS? Nongkrong Saja di Rumah Cafe YR’ Bar & Resto Live Music ‘BATAK NATURE’

29 Maret 2018 | 13:46 WIB
Sibolga

Polres Sibolga Gelar Operasi Keselamatan Toba 2018. 117 Pengendara Ditilang dan 852 Diberi Teguran

6 April 2018 | 19:00 WIB
Hukum & Kriminal

Satnarkoba Pematang Siantar Gerebek Rumah Pengedar, Polisi Sita 1,35 Gram Shabu

17 April 2018 | 16:00 WIB
Berita

Disewa 60 Juta, Ruko Penyimpanan Kotak Suara KPU Simalungun Dibobol OTK

17 September 2019 | 19:18 WIB
Berita

PHK Sepihak, LBH Pematangsiantar Laporkan PT STTC ke Disnaker

10 Desember 2021 | 17:26 WIB
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman
  • Terms

© 2024 Restorasidaily.com

rotasi barak berita hari ini danau toba siantar

No Result
View All Result
  • Regional
    • Dairi
    • Pematangsiantar
    • Karo
    • Simalungun
    • Samosir
    • Sibolga
    • Taput
    • Tebing Tinggi
    • Tobasa
  • Peristiwa
    • Hukum & Kriminal
  • Nasional
  • Internasional
  • Kesehatan
  • Opini

© 2024 Restorasidaily.com

rotasi barak berita hari ini danau toba siantar