Restorasidaily.com | MANDAILING NATAL
Walau dalam kondisi fisik mengalami lumpuh layu, Nur Aisyah, murid kelas 3 SD Desa Hutabargot Nauli, Kecamatan Hutabargot, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara, ini memiliki semangat yang luar biasa untuk tetap bersekolah.
Bahkan, bocah berusia 10 tahun ini bercita-cita menjadi seorang Dokter, agar dirinya bisa membantu menyembuhkan penyakit orang lain.
Nur Aisyah adalah anak perempuan dari Suraidah. Setiap harinya, Nur Aisyah digendong oleh ibu kandungnya, berjalan kaki berjarak sekitar 2 kilometer dari rumah menuju lokasi sekolah, tempat ia menimba ilmu.
Di sekolah, Nur Aisyah terbilang sebagai anak cerdas, meski kedua kakinya cacat pasca mengalami patah tulang sejak usia 6 tahun silam.
“Aisyah bercita-cita ingin menjadi dokter, dia mau membantu orang katanya,” ucap Suraidah kepada wartawan Restorasidaily.com, Sabtu (3/2/2018).
Diceritakan Suraidah, saat lahir, Nur Aisyah dalam kondisi normal. Namun di usia 6 tahun Nur Aisyah mengalami patah tulang. Ia sudah membawa putrinya itu untuk menjalani perobatan baik medis maupun pijat tradisional.
“Tapi ya masih begini (lumpuh), belum ada perubahan?”, tuturnya.
Meski menyadari kelemahannya, putrinya Nur Aisyah selalu bersemangat menjalani hidup secara normal. Ia pun berharap agar ada uluran tangan mengalir kepada putrinya agar bisa kembali pada kondisi tubuh yang normal.
“Yang diinginkan bagaimana caranya dia bisa berjalan kembali seperti teman sekolahnya, supaya ada bantuan ke dia dan fokus lah belajar,” harap Suraidah.
Guru Nur Aisyah, Purnama Harahap menceritakan, Nur Aisyah memang kerap terlihat menjadi pendiam. Nur Aisyah juga sering merasa minder melihat teman-temannya yang bisa menghabiskan waktu untuk bermain.
“Dia sering merasa minder melihat temannya, tetapi kami para guru tetap menyemangatinya”, sebut Purnama Harahap.
Di dalam ruang belajar, Nur Aisyah, cenderung anak yang pendiam. Namun, para guru tidak pernah membeda-bedakan Nur Aisyah dengan murid lainnya.
“Kita selalu berusaha agar dia disamakan dengan rekannya. Kalau di dalam kelas dia tidak mengeluh, agak pendiam dia, tapi kalau di luar sekolah dia sering menyamakan kepada ibunya, kalau temanku seperti ini tapi kenapa aku seperti ini”, ungkap Purnama Harahap sembari berharap ada pihak yang berkenan mengulurkan tangan, membantu pengobatan Nur Aisyah.
Penulis : Hendra Simanjuntak
Editor : Hendro Susilo