6 September 2025 | 22:54 WIB
Restorasi Daily
No Result
View All Result
  • Regional
    • Dairi
    • Pematangsiantar
    • Karo
    • Simalungun
    • Samosir
    • Sibolga
    • Taput
    • Tebing Tinggi
    • Tobasa
  • Peristiwa
    • Hukum & Kriminal
  • Nasional
  • Internasional
  • Kesehatan
  • Opini
  • Olahraga
  • Regional
    • Dairi
    • Pematangsiantar
    • Karo
    • Simalungun
    • Samosir
    • Sibolga
    • Taput
    • Tebing Tinggi
    • Tobasa
  • Peristiwa
    • Hukum & Kriminal
  • Nasional
  • Internasional
  • Kesehatan
  • Opini
  • Olahraga
No Result
View All Result
Restorasi Daily
No Result
View All Result
  • Peristiwa
  • Siantar
  • Simalungun
  • Nasional
ADVERTISEMENT
Home Berita

1660 Ekor Babi Mati di Karo, Belum Ada Kajian Ganti Rugi Dari Kementan

Restorasidaily.com by Restorasidaily.com
5 Desember 2019 | 16:56 WIB
in Berita, Karo
0
Restorasidaily | KARO
     Mewabahnya virus yang menyebabkan kematian ribuan ekor ternak babi di Kabupaten Karo akhir-akhir ini, membuat para peternak merugi hingga milliaran rupiah. Bahkan, saking stress dan terpukul, akibat ternak babi yang siap jual dipasar mati tiba-tiba. Para peternak membuang bangkai babi disembarang tempat. Apakah itu disengaja atau tidak, sampai saat ini belum diketahui penyebabnya.
     Namun, menurut beberapa warga, yang ditemui wartawan disekitar lokasi penemuan bangkai babi berpendapat, para peternak sengaja membuang bangkai babi disembarang tempat karena belum adanya perhatian dari pemerintah daerah.
     “Bisa saja begitu, bayangkan aja dari awal terdengar ada virus mewabah ternak babi di Sumut. Tapi Pemda Karo tak merespon sebelum virus itu menyebar”, ujar warga yang mengaku bermarga Situmorang (50), Rabu (03/12/2019).
     Setelah terbukti betapa kejamnya virus yang berakibat1660 ekor ternak babi warga mati. Pemkab Karo belum bisa menetapkan atau melakukan pemusnahan massal terhadap ternak babi diduga terjangkit virus Hog Chorela dan munculnya virus baru Suspect African Swine dan Fever (demam babi Afrika).
     “Kementerian Pertanian belum ada menetapkan kejadian ini sebagai wabah. Bahkan kematian ternak babi bukan saja di Karo melainkan di beberapa daerah di Sumut”, sebut Wakil Bupati Karo Cory Sebayang dalam siaran persnya di Aula Dinas Pertanian Karo, Rabu (04/12/2019).
     Sementara menurut Kadis Pertanian, Metehsa Purba, belum ditetapkannya sebagai wabah atas kematian babi di Karo, sehingga belum ada kajian untuk membuat ganti rugi.
     “Dari 17 Kecamatan di Karo, sudah ada 9 Kecamatan ternak babinya mati. Sementara di Sumut juga sudah ada 16 Kabupaten/Kota”, ungkapnya.
     Selain itu, jelasnya lagi, dalam rangka mempercepat informasi pelaporan dan respon penanganan terhadap babi sakit, mati, ataupun aduan adanya pembuangan bangkai babi ke sungai ataupun tempat lain. Pemkab Karo telah mengaktifkan posko di setiap Kecamatan.
     “Adanya posko ini diharapkan dapat mengoptimalkan penanganan kasus. Saya menghimbau kepada masyarakat agar memanfaatkan keberadaan posko  untuk menyampaikan informasi terkait kasus babi yang sakit, mati, atau dibuang sembarangan”, terangnya.
     Sementara lanjutnya,  penyakit demam babi tidak menular ke manusia. Pihaknya telah menerbitkan surat edaran tentang kewaspadaan terhadap penyebaran penyakit ternak babi. Bagi para pedagang dihimbau agar tidak mendatangkan babi dari luar Karo.
     “Apabila mendatangkan ternak babi dari luar Karo harus disertai surat keterangan kesehatan hewan dari dokter hewan yang berwenang dari daerah asal dan tidak memperjualbelikan ternak dalam kondisi sakit. Bila ada ternak babinya yang sakit atau mati segera hubungi Dinas Pertanian Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Karo”, beber Metehsa.
     Ia menghimbau, para peternak harus melakukan pemusnahan dan penguburan terhadap ternak babi yang mati, serta tidak membuang bangkai ke sungai. Membersihkan kandang dan tempat pakan setiap hari dan melakukan penyemprotan desinfektan pada kandang dan peralatan.
     Begitu juga dengan pakannys harus dimasak dengan suhu 90 derajat Celcius selama 60 menit sebelum pakan diberikan kepada ternak babi, serta membatasi ke luar masuk pengunjung/tamu ke lingkungan kandang ternak babi.
     Turut hadir, Sekdakab Kamperas Terkelin Purba, Sekretaris Distan Munarta Ginting, Kadishub Gelora Fajar Purba, Camat Kabanjahe Frans Leonardo Surbakti, Kabid Peternakan Herni Lidia Br Peranginangin, peternak babi dan unsur pers. (Anita)
Share12Tweet8SendShare

Berita Terkait

Kajari Pematangsianțar Sebut Ada Intervensi Mengatasnamakan Wali Kota, Palti Pandiangan dkk Mengaku Tidak Ada Diintervensi Siapapun. Mana yang Benar?.
Berita

Kajari Pematangsianțar Sebut Ada Intervensi Mengatasnamakan Wali Kota, Palti Pandiangan dkk Mengaku Tidak Ada Diintervensi Siapapun. Mana yang Benar?.

by Restorasidaily.com
21 Agustus 2025 | 23:34 WIB

Restorasidaily | Pematangsianțar, Sumatera Utara  Beberapa jam setelah unjuk rasa massa Gerakan Peduli Adyaksa (GPA) tentang dugaan adanya "Jaksa Nakal" mengintervensi...

Read more
“Jaksa Nakal” di Kejari Pematangsianțar. GPA Tuding Jaksa HPS Intervensi UKPBJ untuk Kepentingan Pribadi
Berita

“Jaksa Nakal” di Kejari Pematangsianțar. GPA Tuding Jaksa HPS Intervensi UKPBJ untuk Kepentingan Pribadi

by Restorasidaily.com
21 Agustus 2025 | 15:28 WIB

Restorasidaily | Pematangsianțar, Sumatera Utara  Seorang Jaksa di Kejaksaan Negeri Pematangsianțar, HPS, dituding melakukan intervensi tugas dan wewenang Unit Kerja Pengadaan...

Read more
Pengacara : “pasal yang dipersangkakan terhadap Julham Situmorang tidak tepat”
Berita

Pengacara : “pasal yang dipersangkakan terhadap Julham Situmorang tidak tepat”

by Restorasidaily.com
30 Juli 2025 | 11:28 WIB

Restorasidaily | Pematangsianțar, Sumatera Utara    Tim Penasehat Hukum (Pengacara) Kadis Perhubungan Kota Pematangsiantar, Julham Situmorang, Parluhutan Banjarnahor SH dan Gifson...

Read more
Pabrik Minyak Makan Merah Dituding Mangkrak. Pujakesuma Tempuh Jalur Hukum
Berita

Pabrik Minyak Makan Merah Dituding Mangkrak. Pujakesuma Tempuh Jalur Hukum

by Restorasidaily.com
24 Juli 2025 | 19:32 WIB

Restorasidaily | Medan, Sumatera Utara    Tudingan Pabrik Minyak Makan Merah Pagar mangkrak oleh sejumlah pihak yang mengatasnamakan mahasiswa dan masyarakat,...

Read more

Direkomendasikan

Berita

Gubsu Edy Rahmayadi Membuka Secara Resmi Kegiatan Pendidikan Politik di Berastagi. 

6 November 2019 | 23:00 WIB
Hukum & Kriminal

Belum Sempat Hisap Sabu, Mantan Oknum Polisi Ditangkap Polisi

23 November 2017 | 05:39 WIB
Berita

BKMT Pematangsiantar Gelar Perayaan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW

21 Februari 2024 | 04:47 WIB
Simalungun

Sengketa Lahan di Silou Kahean, Bangunan Mesjid Akan Dihibahkan Untuk Masyarakat 

16 Oktober 2017 | 02:12 WIB
Nasional

Apel Siaga, DPW Partai Nasdem Sumut Dukung Presiden Ambil Kebijakan Strategis

14 Mei 2018 | 18:17 WIB
Berita

Kyan Ulos Raih Penghargaan Paramakarya di Istana Wakil Presiden

16 Desember 2019 | 15:41 WIB
Berita

Vonis Bebas Pemilik Angel Kebaya Siantar, Melda : ” Aku Bukan Penipu “

25 November 2023 | 13:45 WIB
Regional

Penggerebekan Sabu di Lapas Pematangsiantar, 3 dari 32 Narapidana Ditetapkan sebagai Tersangka

18 Februari 2018 | 22:16 WIB
Sibolga

Terserang Penyakit Tetelo, Ratusan Ayam Mati Mendadak

22 Februari 2018 | 21:02 WIB
Karo

Pemkab Karo Gelar Penandatanganan Mou Anti Narkoba dan Penyebaran HIV/AIDS

27 November 2017 | 17:20 WIB
Internasional

Redam Krisis Rohingya, Pemerintah Indonesia Jadi Sorotan Internasional

25 Juli 2017 | 01:32 WIB
Peristiwa

Tabrak Truk Parkir, Anak Semata Wayang Tewas Ditabrak Sepedamotor Temannya

25 Desember 2017 | 12:33 WIB
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman
  • Terms

© 2024 Restorasidaily.com

rotasi barak berita hari ini danau toba siantar

No Result
View All Result
  • Regional
    • Dairi
    • Pematangsiantar
    • Karo
    • Simalungun
    • Samosir
    • Sibolga
    • Taput
    • Tebing Tinggi
    • Tobasa
  • Peristiwa
    • Hukum & Kriminal
  • Nasional
  • Internasional
  • Kesehatan
  • Opini

© 2024 Restorasidaily.com

rotasi barak berita hari ini danau toba siantar