Restorasidaily | Simalungun SUMATERA UTARA
Pesta Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Simalungun sudah berjalan ditandai dengan pendaftaran Bakal Pasangan Calon Kepala Daerah, serta telah ditutup pendaftaran pasangan calon oleh KPU Aimalungun Kamis dini hari (29/08/2024).
Menyikapi hal itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Simalungun, Dr H Ahmad Sofian MA meminta seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian Agama Kabupaten Simalungun untuk tetap menjaga netralitas di tahun dan bulan politik ini.
“isu dan suhu politik di Kabupaten Simalungun saat ini sudah banyak diperbincangkan oleh masyarakat, maka untuk itu saya minta dengan tegas agar ASN Kementerian Agama Kabupaten Simalungun menjaga netralitasnya”, kata H Ahmad Sofian saat diwawancarai wartawan Restorasidaily.com, Jumat (30/8/2024).
H Ahmad Sofian juga mengingatkan ASN Kementerian Agama Kabupaten Simalungun, untuk tidak mencoba sembunyi-sembunyi bahkan terang-terangan mendukung dan berpihak ke salah satu paslon Bupati – Wakil Bupati Simalungun menjelang pelaksanaan Pilkada di tanggal 27 Nopember 2024.
“tahun dan bulan ini perpolitikan Kabupaten Simalungun sudah mulai. Eskalasi politik juga sudah mulai meningkat intensitasnya. Saya meminta bapak ibu ASN Kementerian Agama Kabupaten Simalungun, agar tidak terpengaruh, berpihak, mendukung dan hadir di setiap kegiatan paslon. Jaga netralitas”, ungkapnya.
H. Ahmad Sofian kemudian meminta ASN Kementerian Agama Kabupaten Simalungun untuk tetap bekerja seperti biasa, dan terus memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Dan berpesan agar ASN Kementerian Agama tidak terlibat dalam politik praktis, apalagi sampai mengarah pada hal yang memicu potensi konflik.
“ tidak perlu ikut-ikutan geliat arus politik yang sedang terjadi, dan saya tidak ingin di antara bapak-ibu sekalian selaku ASN Kementerian Agama Kabupaten Simalungun terkena masalah karena tahun politik ini”, katanya.
Kepada Badan Pengawas Pemilu (BAWASLU) Kabupaten Simalungun, H Ahmad Sofian berharap, melakukan pengawasan lebih ketat kepada ASN-ASN khususnya ASN Kementerian Agama Kabupaten Simalungun, yang terlibat politik praktis.
“saya tidak ingin ada catatan-catatan yang melibatkan ASN Kemenag Simalungun. Karena itu akan menjadi catatan yang kurang bagus bagi masa depan karir. Tetap menjaga kekompakan dalam memberi pelayanan keagamaan tanpa harus membeda-bedakan, baik membedakan asal, agama, asal ormasnya, atau sukunya. Yang boleh kita bedakan itu kalau ada yang tidak setia kepada NKRI itu tidak usah dilayani”, pungkasnya dengan tegas.(Silok)