Restorasidaily.com | KARO
Warga Kabupaten Karo mengaku prihatin dengan maraknya kasus pencurian anjing yang semakin marak sejak dua bulan terakhir ini. Kondisi ini tentu saja mengakibatkan keresahan bagi masyarakat sekitar.
“Beberapa waktu lalu dalam satu hari terjadi 3 kali kasus pencurian anjing yang terjadi di bulan November di wilayah Desa Ketaren, tepatnya di Jalan Jamin Ginting Gang Lau Kawar. Ini sangat mengkhawatirkan warga, soalnya jika mereka pergi bekerja. Takut anjingnya hilang di potas pencuri,” ujar Lia beru Ginting (40) warga Desa Ketaren, Jumat (29/12) kepada wartawan Restorasidaily.com.
Dia mengatakan, pencurian anjing yang dilakukan tersebut sepertinya sudah terorganisir, sebab pelakunya menggunakan kendaraan roda empat. Hal ini diketahuinya saat kasus pencurian terjadi di sekitar kediamannya juga beberapa waktu lalu.
“Mungkin udah terorganisir pencurinya, waktu itu anjing salah seorang tetangga kita itu diambil orang dengan menggunakan mobil. Ada makanan dalam plastik ditaruhnya agar anjing memakannya. Mungkin makanan itu udah dicampur racun atau bius. Karena setelah anjing makan makanan itu langsung oyong (pusing) dan pingsan,” ucapnya sembari mengecam para pelaku pencuri anjing.

Hal senada juga disampaikan Anita (44) salah seorang warga yang menjadi korban kehilangan anjing kesayangannya bernama Micko, Kamis (28/12) siang. Dia berharap kepada pihak kepolisian dapat meningkatkan patroli, agar kasus pencurian anjing tidak meningkat. Selain itu, masyarakat juga khawatir jika pencurinya sempat kedapatan warga, akan berdampak buruk.
Pasalnya, warga udah berjanji, jika pencuri itu kedapatan mencuri lagi di sekitar tempat tinggalnya. Pencuri itu akan di massa dan tak akan diberi ampun. Karena sebulan terakhir ini, dikomplek tempat tinggalnya sudah tiga kali telah terjadi pencurian anjing.
“Anjing milik Cot, Mamak Cory dan ada lagi yang marga Ginting anjingnya juga hilang termasuk anjingku juga baru hilang pada Kamis siang. Jadi, terus terang aja, kalau sempat saya sendiri yang dapat pencuri itu. Jelas saja kucincang-cincang pencurinya. Ula kencang (Jangankan-red) pencuri itu bawa sajam, kitapun udah pasti sediakan sajam juga. Jadi, diharapkan kepada polisi agar tingkatkan patroli. Jangan sampe terjadi hal-hal yang tidak diinginkan jika pelaku pencuri anjing kedapatan sedang beraksi di desanya,” ketusnya.
Terpisah, Ketua Komunitas Penyayang Anjing, Jerry Brahmana menyayangkan jika di Karo marak terjadi pencurian anjing. Untuk itu diharapkan kepada warga masyarakat agar mau melapor ke Kepolisian. Sehingga Kepolisian dapat mengambil tindakan.
“Kalau boleh para pembeli anjing, jangan langsung membeli kalau ada yang menjual anjing tanpa diketahui asal-usul anjing itu. Karena masyarakat sudah resah, sering kehilangan anjing peliharaan. Kan kasihan, kalau anjing yang sudah dipeliaharanya hilang, pastinya sedih,” sebut Brahmana.
Karena modus operandi dari para pelaku, dengan menggunakan kendaraan roda empat yang disewanya. kemudian menyebarkan obat bius anjing atau potas yang disisipkan di dalam ikan atau makanan ke rumah-rumah warga. Obat bius anjing yang disisipkan diikan itu kemudian dimakan oleh anjing dan beberapa saat kemudian hewan itu pingsan bahkan mati.
Para pelaku kemudian kembali ke rute tempat disebarkannya makanan yang dicampur obat bius itu dan mengambil anjing-anjing yang sudah pingsan dan mati tersebut.(Anita)